Thursday, August 20, 2009

Terdesak Dalam Kepungan

Siapa sih yg ingin dikeroyok ? Itulah ungkapan yg pasti keluar dari setiap orang. Gak ada seorangpun yg ingin dirinya berada dalam keadaan terkepung dan akan di ‘keroyok’ oleh lebih dari 2 orang. Namun, apa yg harus kita lakukan kalau kita ternyata sudah berada dalam keadaan itu, dan kita harus menyelamatkan diri kita dari orang-orang yg ingin menganiaya.

Keadaan demikian memanglah sangat tidak diinginkan. Oleh karena itu, hindarilah segala kemungkinan yg bisa membawa kita ke arah perkelahian, meskipun kita telah belajar bela diri, ataupun kita seorang juara dalam pertandingan, dan bahkan kita merasa mampu dengan mudah untuk menaklukan seseorang.

Namun pada saat kita tidak dapat menghindari, dan kita sudah dalam keadaan terkepung hanya satu yg harus kita fikirkan. Secara kasar, kita hanya ada dua pilihan, hidup atau mati, karena kita tidak tahu apa yg akan terjadi pada diri kita bila kita tidak melawan saat dikeroyok. Ingatlah akan satu hal, SELAMATKAN DIRI ! Jangan anggap remeh kata ’Lari’. Bukan berarti kita pengecut, namun harga keselamatan kita jauh lebih mahal dari segalanya.

Namun, bagaimana bila kita tidak dapat lari… ?? Buka jalan ! itulah kuncinya. Tapi gimana caranya?? Dari sekian orang yg mengepung, pilihlah seseorang yg menurut kamu paling lemah. Yaitu orang yg dengan sekali gerak, dapat kamu lumpuhkan total. Orang tersebut bisa orang yg paling kecil atau yg terlalu gemuk. Apabila sudah menemukan orang tersebut, lumpuhkanlah dgn cara se efektif mungkin dengan 1 atau 2 gerak saja, dan lanjutkan dengan lari. Kenapa?? Karena lawan akan terpecah, sebagian menolong kawannya dan sebagian tetap mengejar. Mental orang yg mengejar sudah turun dengan berkurangnya jumlah. Namun jangan lah kita mencoba melawan yg tersisa. Selamat, itulah tujuan kita yg utama.

Strategi memeacah belah lawan ini sudah cukup baik dalam membuka kesempatan kita untuk menyelamatkan diri. Jadi, gunakanlah sebaik mungkin.

Ingat, Stay Away From Problem! Semoga keadaan ini tidak akan pernah terjadi pada kita semua.

No comments: