Friday, March 27, 2009

SARANG SEMUT TUMPAS PENYAKIT

Fakta Tentang Sarang Semut: Bebas dari Kanker Tanpa Perlu Operasi, Kometerapi, dan Biopsi Hanya dalam Waktu Hitungan Bulan Saja! — Juga Terbukti Ampuh Mengatasi Tumor, TBC, Diabetes, Hipertensi, Lever, Asam Urat, Jantung Koroner, dan Berbagai Penyakit Berat Lainnya — Dikonsumsi Oleh Ribuan Orang Dan Terus Bertambah, Sejak Dipekenalkan 6 Tahun Yang Lalu.

Apakah Anda ingin tahu lebih jauh seputar herbal Sarang Semut? Mengapa begitu berkhasiat? Adakah bukti kesembuhan? Bisakah khasiat herbal ini dijelaskan secara ilmiah? Apakah cocok untuk saya? Dan bagaimana cara mendapatkannya?

Teruskan baca keterangan dibawah ini untuk mendapatkan jawaban semua pertanyaan tersebut.
Dan Semoga informasi berharga ini menjadi solusi kesehatan yang mungkin sedang Anda cari! Jadi jangan lewatkan satu kata pun. Selamat membaca!

Artikel Sarang Semut

"Saya yakin Sarang Semut adalah satu obat herbal yang sangat ampuh bisa menolong banyak orang yang penyakitnya susah disembuhkan dengan obat medis. Apalagi sekarang telah didukung dengan penelitian ilmiahnya. Rata-rata mereka meminum... mendapatkan hasil setelah seminggu, bahkan ada yang 3 hari sudah terlihat hasilnya." - Hendro Saputro, Peneliti Sarang Semut, Majalah Natural

Sarang Semut (Myrmecodia pendans) merupakan tanaman yang berasal dari Papua yang secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit secara turun-temurun. Dan sekarang hasil penelitian modern mendapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti flavanoid, tokoferol, fenolik dan kaya akan berbagai mineral yang berguna sebagai anti-oksidan dan anti-kanker.

Sarang Semut Sudah Diakui Berkhasiat!

Sejak diperkenalkan 6 tahun yang lalu sebagai tanaman obat, pengguna Sarang Semut kini semakin betambah, tidak terbatas di Indonesia, tetapi juga digunakan dibeberapa negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Jerman, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dikenalnya Sarang Semut sebagai tanaman berkhasiat tidak lepas dari gencarnya pemberitaan di media massa, yang berlomba-lomba mengulas tentang keajaiban khasiat Sarang Semut. Beberapa media bahkan menampilkan kesaksian dari mereka yang tersembuhkan oleh Sarang Semut.

"Tak heran, setahun terakhir ini Sarang Semut semakin dipercaya dan banyak orang menyandarkan harapan kesembuhan padanya. Kenyataan ini sebenarnya cukup beralasan, apalagi banyak peneliti membuktikannya melalui berbagai kajian ilmiah." Harian Kompas

"Hasilnya memang mencengangkan, tanaman ini terbukti ampuh mengatasi beragam penyakit berat, seperti: kanker, diabetes, hipertensi, lever, asam urat, dan jantung. Setelah khasiatnya terkuak sejumlah lembaga penelitian tergerak untuk melakukan penelitian mendalam." — Majalah Trubus

"Setelah dicoba selama 5 tahun hasilnya sangat mencengangkan. Penyakit-penyakit seperti kanker, wasir, nyeri sendi, jantung, gangguan ginjal, prostat pun lenyap. Selain itu hasil olahan Sarang Semut juga dapat meningkatkan air susu ibu." — Majalah Natural

Kesaksian Pengguna Sarang Semut

Banyak berita bagus dari para pengguna Sarang Semut yang telah dilaporkan. Kabar baik ini tidak hanya dari tempat asalnya, Papua, tapi juga dari seluruh Indonesia, dan telah banyak dipublikasikan di berbagai media cetak dan elektronik.

Berikut adalah beberapa testimonial pengguna Sarang Semut yang telah kami kumpulkan langsung dari pelanggan kami dan beberapa media lain.

Testimonial Sarang Semut dari Tekung TESTIMONIAL:
Kanker Paru-Paru, Michael F Tikung

Saya didiagnosis mengidap kanker paru-paru, ini karena kebiasaan merokok saya sejak usia 12 tahun, dalam sehari saya bisa menghabiskan 2 bungkus rokok. Penyakit maut itu datang dengan isyarat batuk-batuk yang tak kunjung reda.

Awalnya dokter mendiagnosis saya terkena penyakik kolesterol. Namun, akhirnya setelah beberapa kali ke rumah sakit, dokter menemukan bahwa kanker sudah menutup seluruh paru-paru sebelah kiri saya.

Karena tidak ingin dikemoterapi, saya mencoba meminum Sarang Semut. Dosisnya 3 hari sekali. Hasilnya, tidak sampai sebulan energi saya kembali pulih. Batuk yang kerap muncul pada malam hari telah sirna. Yang menggembirakan hasi rontgen menunujukan kabut yang menutupi paru-paru sebelah kiri kini tinggal seperenam.

Dokter yang memeriksa saya pun terheran-heran dan menyakinkan saya bahwa kesembuhan panyakit kanker paru-paru yang saya derita bisa didapat secepatnya.

Testimonial Sarang Semut dari MeityTESTIMONIAL:
Kanker Payudara, Meyti Ngantun

Saya memeriksakan diri ke dokter internis dan divonis mengidap kanker payudara. Oleh karena berkembang dengan cepat maka dokter mengajurkan supaya segera diangkat melalui operasi. Menurut dokter, itu satu-satunya jalan untuk mengatasinya.

Suatu ketika suami saya mendapat informasi tentang Sarang Semut. Ia meminta kepada saya untuk mencoba Sarang Semut dari Wamena. Katanya herbal tersebut sangat ampuh mengobati berbagai penyakit, termasuk tumor dan kanker. Saya pun mulai mencoba meminumnya. Oleh karena saya bertekad ingin sembuh maka saya rajin mengonsumsinya setiap sehari.

Tiga hari kemudian saya mulai merasa tidak begitu sakit lagi dan saya bertekad terus mengonsumsinya. Seminggu kemudian rasa sakit sudah sangat berkurang dan benjolannya sudah agak lembek. Pada minggu ketiga di suatu pagi saya kaget dengan adanya cairan berwarna kekuning-kuningan keluar di atas puting saya dan cairan tersebut secara terus-menerus keluar dalam beberapa hari. Saya masih terus mengonsumsi Sarang Semut agar bisa sembuh benar dan temyata luka lubang yang mengeluarkan cairan tersebut tertutup sendiri dan lukanya sembuh.

Saya sangat lega dan bahagia karena saya sudah merasa sembuh berkat Sarang Semut. Kesembuhan ini terasa hingga kini. Sudah beberapa tahun ini tidak ada masalah lagi hingga saya melahirkan anak kami yang kedua. Bahkan, produksi ASI saya lancar-lancar saja dan normal sebagaimana biasa.

Testimonial Sarang Semut dari Hamir HamidTESTIMONIAL:
Tumor Paru-Paru, Ir. Hamir Hamid

Nama saya Ir. Hamir Hamid, usia 74 tahun berasal dari Jakarta. Pada tanggal 5 Juni 2007 melalui hasil rontgen torax & CT Scan, beberapa orang dokter Ahli yaitu dr. Jose Rusma, dr. Nilwan Arif (spesialis Paru), dr. Refni & Cecilia (dari R.S. Fatmawati) telah menyatakan bahwa saya mengidap tumor di paru-paru. Para dokter menganjurkan untuk melakukan biopsi serta beberapa pemeriksaan lainnya yang berkaitan dengan penyakit saya.

Pada saat yang bersamaan, melalui informasi dari deherba.com, menantu saya, Ir. Datta Iradian mengusulkan untuk mencoba melakukan pengobatan dengan mengkonsumsi obat ‘Sarang Semut Papua’. Maka sejak itu saya mulai mengkonsumsi obat tersebut 3 x 2 kapsul sehari.

Kemudian pada tanggal 17 April 2008 dilakukan kembali rontgen torax dan CT Scan, ternyata dari hasil pemeriksaan tersebut sudah tidak terdapat lagi tumor di paru-paru saya, hal ini membuat para dokter yang memvonis penyakit saya keheranan. Hanya dalam waktu beberapa bulan, tumor tersebut sudah hilang.

Hingga saat ini saya masih mengkonsumsi obat ‘Sarang Semut Papua’ untuk proses penyembuhan lebih lanjut. Syukur Alhamdulilah berkat rahmat dan kasih sayang Allah SWT melalui asbab obat ‘Sarang Semut Papua’ ini penyakit saya dapat disembuhkan.

Untuk membaca kisah keberhasilan pengguna Sarang Semut lainnya dalam mengatasi kanker, tumor, penyakit jantung, ambeien (wasir), gangguan paru-paru, masalah seksual, dst, silakan kunjungi halaman Testimonial Pengguna Sarang Semut.

Mengapa Sarang Semut Begitu Berkhasiat?

Keunikan Sarang Semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong didalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam Sarang Semut, perpaduan inilah yang diduga membuat Sarang Semut ampuh mengatasi berbagai penyakit.

Karena setiap hari semakin banyak saja hasil positif yang dilaporkan oleh pengguna Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit kanker, tumor, TBC dan sebagainya, maka secara empiris Sarang Semut tidak dapat disangkal lagi telah terbukti sebagai tanaman obat berkhasiat. Dengan kata lain, Sarang Semut telah dikonsumsi oleh banyak orang dan telah terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

"Dengan adanya bukti empiris ini Sarang Semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi." - Dr Muhammad Ahkam Subrat, Peneliti Sarang Semut.

Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit yang sudah terbukti dapat diatasi oleh Sarang Semut berdasarkan pengalaman empiris dari para pengguna.

  • Berbagai jenis kanker dan tumor; Seperti kanker payudara, otak, hidung, lever, paru-paru, usus, rahim, kulit, prostat, dan kanker darah (leukimia)
  • Jantung Koroner dan berbagai gangguan jantung
  • Stroke berat dan ringan
  • Membantu mengobati Lupus
  • Menghilangkan benjolan-benjolan pada payudara
  • Gangguan ginjal dan prostat
  • TBC & masalah paru-paru
  • Ambien (Wasir) baru maupun lama
  • Sakit kepala sebelah , Migrain
  • Reumatik
  • Melancarkan peredaran darah, pegal linu, dan nyeri otot
  • Meningkatkan vitalitas, memperbaiki dan meningkatkan stamina tubuh.

Dan bukti khasiat tidak hanya ditunjukkan secara empiris. Berdasarkan hasil penelitian ilmiah dari Pusat Bioteknologi LIPI, terungkap bahwa Sarang Semut mengandung senyawa-senyawa aktif yang telah dikenal dalam dunia medis untuk pengobatan berbagai penyakit.

Dr. M. Ahkan Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah flavonoid, tanin, dan poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.

Selain senyawa aktif di atas dalam Sarang Semut juga ditemukan kandungan bermanfaat lainnya, seperti tokoferol, magnesium, kalsium, besi, fosfor, natrium, dan seng. Berikut adalah keterangan singkat dari beberapa senyawa aktif bermanfaat yang terkandung dalam Sarang Semut:

  • Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap bahwa flavonoid tidak saja berguna untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Dan sebagai anti virus, fungsi flavonoid telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk melemahkan virus HIV /AIDS dan virus herpes. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa flavonoid dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain, seperi asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).

  • Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan tanin digunakan untuk mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.
  • Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti mikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.

  • Tokoferol, penelitian menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%. Sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm. Maka tidak heran herbal ini dikenal memiliki reaksi yang cepat dalam membantu menumpas kanker, tumor, dan berbagai bentuk benjolan yang bisa menjadi tumor atau kanker.

  • Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut , misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan peredaran darah, mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.

  • Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, implus saraf, dan pembekuan darah.

  • Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transporoksigen, aktivor enzim.

  • Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.

  • Natrium memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan implus saraf, dan kesimbangan asam-basa.

  • Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.

Sehubungan dengan asam urat, dalam penelitiannya Dr. M. Ahkan Subroto melihat adanya penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase oleh estrak Sarang Semut, hal ini menunjukkan bahwa estrak Sarang Semut setera dengan aktivitas allopurinol, obat kimia komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat. Namun, bila dampak negatif dari allopurinol bisa meningkatkan kadar kreatin hingga merusak ginjal, maka Sarang Semut selain menurunkan asam urat juga akan memperbaiki fungsi ginjal. Ini berarti Sarang Semut lebih aman digunakan dalam pengobatan asam urat.

Namun, memang harus diakui bahwa tidak semua mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit dapat diketahui dengan pasti, karena untuk itu masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan berkesinambungan secara ilmiah.

Tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang masih akan ditemukannya senyawa-senyawa aktif lainnya dari Sarang Semut yang belum terungkap sampai sekarang, dan dapat lebih menjelaskan ada apa di balik semua khasiat luar biasa tersebut, yang telah membantu kesembuhan begitu banyak orang dari berbagai penyakit biasa dan berat, yang kadang sulit atau tidak dapat disembuhkan secara medis.

Klasifikasi Mengkudu

Buah Mengkudu Segar Terdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda. Menurut H.B. Guppy, ilmuwan Inggris yang mempelajari Mengkudu sekitar tahun 1900, kira-kira 60 persen dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik.

Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain: Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria dan Morinda citrifolia. Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai "Queen of The Morinda". Spesies ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara lain Noni di Hawaii, Nonu atau Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu, Pace di Indonesia dan Malaysia.

Filum: Angiospermae, Sub filum: Dycotiledones, Divisi: Lignosae, Famili: Rubiaceae, Genus: Morinda, Spesies: citrifolia. Nama ilmiah: Morinda citrifolia.

Botani Mengkudu

Mengkudu termasuk tumbuhan keluarga kopi-kopian (Rubiaceae), yang pada mulanya berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar sampai ke Cina, India, Filipina, Hawaii, Tahiti, Afrika, Austra­lia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba.

Sejarah Pemanfaatan Mengkudu

Mengkudu berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut "Noni" adalah salah satu jenis tanaman obat penting yang turut dibawa.

Bangsa Polinesia memanfaatkan "Noni" untuk mengobati berbagai jenis penyakit, diantaranya: tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan (termasuk asma), demam dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan Mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut Kahuna adalah orang memegang peranan panting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu menggunakan Mengkudu dalam resep pengobatannya.

Laporan-laporan tentang khasiat tanaman Mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina. Bahkan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu.

Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian diberi nama "Morindone" dan "Morindin". Dari hasil penemuan inilah, nama "Morinda" diturunkan. Berikut adalah tabel sejarah perkembangan Morinda citrifolia:

Tahun Keterangan
100 M Imigran dari Asia Tenggara tiba di Kep. Polinesia dengan membawa bibit Mengkudu.
1849 Orang-orang Eropa menemukan zat pewarna dari akar Mengkudu, yaitu Morindon dan Morindin.
1860 Penggunaan Mengkudu untuk pengobatan mulai ditulis dalam literatur Barat.
1950 Penemuan zat antibakteri pada buah Mengkudu.
1960-1980 Riset-riset ilmiah dilakukan untuk membuktikan bahwa Mengkudu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
1972 Ahli biokimia, Dr. Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian tentang xeronine dan Mengkudu.
1993 Penemuan zat anti kanker (damnacanthal) di dalam buah Mengkudu
Orang-orang Eropa mengetahui khasiat Mengkudu sekitar tahun 1800, yang diawali dengan pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di Kepulauan Hawaii (tahun 1778). Kedatangan mereka turut membawa penyakit-penyakit baru, antara lain gonorrhea, sipilis, TBC, kolera, influenza, pneumonia yang dengan cepat mewabah ke seluruh wilayah Hawaii dan mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Bahkan pengobatan tradisional masyarakat setempat tidak sanggup melawan penyakit-penyakit tersebut.

Para peneliti Eropa yang datang kemudian melakukan pencarian dan penelitian tentang sejarah dan kebudayaan bangsa Polinesia, termasuk sistem pengobatan tradisionalnya. Dan pada tahun 1860, pengobatan alamiah menggunakan Mengkudu mulai tercatat dalam literatur-literatur Barat.

(Sumber: Buku Sehat Dengan Mengkudu, Penulis Maria Goreti Waha, STP)