Friday, October 31, 2014

FITOSTEROL MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL

kolestrol

MENGENAL KOLESTEROL

Tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) berhubungan dengan meningkatnya kejadian aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Kondisi ini merupakan faktor utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke. Kedua penyakit tersebut hingga saat ini masih menjadi pembunuh utama di negara maju dan berkembang.
Kadar kolesterol dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh penyerapan kolesterol dari makanan sebesar 15 % dan pembentukan kolesterol dari dalam tubuh sebesar 85%. Kolesterol terbagi menjadi kolesterol baik dan kolesterol jahat. Kolesterol jahat memiliki kadar lipoprotein yang rendah (LDL). Senyawa tersebut merupakan bagian terbesar pembawa kolesterol di dalam darah. Sedangkan kolesterol baik (HDL) , bila kadarnya tinggi dalam darah dapat mengurangi terjadinya aterosklerosis.

MENGENAL FITOSTEROL

Tidak seperti kolesterol, Fitosterol merupakan jenis lemak yang berasal dari sumber makanan nabati atau tumbuhan yang mempunyai struktur dan fungsi yang mirip kolesterol dalam tubuh manusia. Fitosterol juga dikenal sebagai sterol tumbuhan yaitu kelompok steroid alkohol, fitokimia yang ada secara alami di dalam tumbuhan dan tidak ditemukan pada mamalia.
Meskipun sama-sama dari golongan lemak, fitosterol memilki fungsi yang berbeda dengan kolesterol. Kolesterol merupakan jenis sterol yang berasal dari hewani yang dapat meningkatkan kadar kolesterol plasma darah, khususnya bagi penderita hiperkolesterolemia. Sedangkan fitosterol justru sebaliknya karena dapat menurunkan kadar kolesterol darah.

FITOSTREROL MENURUNKAN KOLESTEROL

Fitosterol memiliki kemampuan untuk berkompetisi dengan kolesterol dalam penyerapannya di dalam usus. Kadar fitosterol yang tinggi dalam usus halus, terbukti berperan untuk menghambat penyerapan kolesterol melalui mekanisme kompetitif. Artinya jika terdapat fitosterol maka tubuh cenderung menyerap fitosterol daripada kolesterol. Akibatnya kolesterol tidak diserap melainkan langsung dibuang oleh tubuh, sehingga tidak masuk ke dalam tubuh. Kompetisi ini mengakibatkan berkurangnya jumlah kolesterol yang dapat diserap oleh tubuh.
Mekanismenya adalah melalui fitosterol dalam bentuk micelle akan bergabung dengan komplek asam lemak bebas, monogliserida dan garam empedu yang akan diserap oleh mukosa sel usus halus. Fitosterol dapat mengurangi kolesterol pada manusia hingga 50 %. Studi efek fitosterol pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa fitosterol dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Konsumsi fitosterol 2 gram perhari dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

MANFAAT FITOSTEROL

Selain menghambat penyerapan kolesterol, fitosterol juga bermanfaat sebagai anti pembentukan plak dalam pembuluh darah, anti radang, anti jamur, anti oksidan dan anti kanker.

PRODUK YANG MENGANDUNG FITOSTEROL :

Di Indonesia, produk-produk pangan yang mengandung fitosterol antara lain adalah produk-produk yang berasal dari tumbuhan seperti margarin (bedakan dengan mentega), produk makanan yang mengandung kacang, suplemen makanan, sereal, sejumlah produk susu tersuplementasi, minyak nabati (seperti minyak sawit, minyak kedelai, minyak zaitun, minyak bunga matahari) serta tempe.
Prepared by Dr Novie Hediyani, MKK

sumber

Wednesday, October 22, 2014

Tips dan cara mendapatkan Tiket Pesawat dengan harga Miring / Murah



Pasar penerbangan yang kompetitif membuat maskapai-maskapai sering berlomba mengadakan promosi. Dengan sedikit perencanaan, ente bisa kok mendapat tiket pesawat pulang-pergi di kisaran Rp. 500.000.

Pesanlah tiketmu dari jauh-jauh hari, kalau perlu 6-12 bulan sebelumnya. Harga tiket pesawat bisa berubah tiap menitnya. Memesan tiket secara mendadak adalah cara efektif untuk menghambur-hamburkan uang.

Kenalilah siklus promosi. Masa promosi akan berulang dari tahun ke tahun, biasanya mengikuti musim libur sekolah, tahun baru, atau hari-hari spesial seperti ulang tahun maskapai. Nah, disini lah pentingnya memesan tiket dari jauh-jauh hari.

Pesanlah tiket yang berangkat dan pulang di hari kerja. Hindari hari keberangkatan atau kepulangan di akhir pekan, karena harga tiket pada umumnya akan lebih mahal. Nggak apa-apa kok untuk pergi saat weekday. Toh ente nggak perlu berminggu-minggu untuk menjelajahi seluruh Singapura. Penerbangan ke sana pun cuma makan waktu kurang lebih 2 jam.

Jangan senang dulu kalau sudah ketemu harga yang menggiurkan. Itu baru setengah jalan. ente harus cepat-cepat menyelesaikan proses pembayaran online. Ini nih yang biasanya justru buat deg-degan, karena waktumu sangat terbatas.

Agar proses pembayaranmu lancar, siapkanlah barang-barang yang pasti dibutuhkan — seperti paspor dan kartu kredit. Kalau perlu, bikin dulu profile di situs maskapai penerbangan yang ingin ente gunakan supaya ente nggak perlu lagi memasukkan datamu lagi untuk keperluan pembayaran. Pastikan ente juga punya koneksi internet yang mumpuni untuk menghadapi perang online ini.

Jangan malas mencari tiket di situs maskapai ‘mahal’. Justru seringkali promosi dari maskapai-maskapai ini tidak diketahui banyak orang. Selain itu, jangan juga terbiasa mencari tiket PP. ente mungkin bisa dapat harga terendah untuk tiket keberangkatanmu, tapi seringkali harga tiket untuk tanggal-tanggal kepulanganmu akan tinggi. Coba deh cari tiket pulang dalam pencarian terpisah. Atau sekalian saja, pulang dengan maskapai lain?

Thursday, October 16, 2014

Saya Menginginkan Seluruh Dunia Plus 5%



Fabian sangat bahagia karena dia akan menyampaikan sebuah pidato ke masyarakat besok. Dia selalu menginginkan kekayaan dan kekuasaan dan sekarang impiannya akan segera menjadi kenyataan. Dia adalah seorang tukang emas, mengukir emas dan perak menjadi perhiasan, tetapi semakin lama semakin tidak puas karena harus bekerja keras dalam hidupnya. Fabian menginginkan kesenangan, dan juga tantangan, dan sekarang rencana barunya siap untuk dimulai.

Selama puluhan generasi, masyarakat terbiasa dengan sistem perdagangan barter. Seseorang akan menghidupi keluarganya dengan memproduksi semua yang mereka butuhkan ataupun mengkhususkan diri dalam perdagangan produk tertentu. Kelebihan dari yang dia produksi, akan dia tukarkan dengan kelebihan barang lain yang diproduksi orang lain.

Pasar setiap hari ramai dan bersemangat, orang-orang berteriak dan melambaikan dagangannya. Sebelumnya pasar adalah tempat yang menyenangkan, tetapi sekarang jumlah orang terlalu banyak, pertengkaran pun semakin banyak. Tidak ada lagi waktu untuk ngobrol dan bercanda, sebuah sistem yang lebih baik mulai diperlukan.


Secara umum, orang-orang relatif bahagia, dan mereka menikmati buah dari hasil kerja keras mereka.

Di setiap komunitas dibentuk sebuah pemerintahan yang sederhana yang tugasnya menjaga agar kebebasan dan hak setiap anggota masyarakat dilindungi dan untuk memastikan bahwa tak seorang pun akan dipaksa untuk melakukan hal yang tidak dia inginkan oleh siapapun juga.


INI ADALAH TUJUAN SATU-SATUNYA DARI PEMERINTAH (GOVERNMENT) DAN SETIAP ANGGOTA PEMERINTAH DIPILIH SECARA SUKARELA OLEH ANGGOTA KOMUNITAS YANG ADA.

Namun, ada masalah yang tidak bisa mereka selesaikan di perdagangan pasar sehari-hari… Apakah sebelah pisau senilai dengan dua keranjang jagung? Apakah seekor kerbau lebih berharga dari seekor ayam…? Orang-orang menginginkan sistem yang lebih baik.

Fabian mengiklankan diri kepada masyarakat, “Saya punya solusi atas masalah barter yang kita alami, dan saya mengundang kalian semua untuk sebuah pertemuan publik besok harinya.”

Besok harinya orang-orang pun berkumpul di tengah kota dan Fabian menjelaskan kepada mereka konsep tentang “uang”. Masyarakat yang mendengarkan pidatonya terkesan dan ingin mendengar lebih banyak.

“Emas yang saya produksi menjadi perhiasan adalah logam yang luar biasa. Dia tidak akan berkarat, dan bisa bertahan sangat lama. Saya akan membuat emas dalam bentuk koin dan kita akan menyebut setiap koin dengan nama dolar”

Fabian menjelaskan konsep tentang nilai, dan bahwa “uang” akan menjadi medium pertukaran barang, sebuah sistem yang lebih baik daripada barter.

Salah satu dari anggota pemerintah bertanya “Tetapi orang tertentu bisa menambang emas sendiri dan membuat koin untuk diri mereka sendiri”

“Ini tidak boleh diterima” kata Fabian. “Hanya koin-koin yang disetujui pemerintah yang boleh digunakan, dan kita akan membuat stempel khusus di koin-koin tersebut.” Ini kedengarannya masuk akal dan orang-orang pun mulai menyarankan agar setiap orang mendapatkan sama banyak. “Tetapi saya yang paling pantas mendapatkan lebih” kata si pembuat lilin. “Tidak, saya lah yang berhak mendapatkan lebih,” kata si petani. Dan pertengkaran pun dimulai.

Fabian membiarkan mereka bertengkar selama beberapa saat, kemudian berkata, “Karena tidak ada kesepakatan di antara kalian semua, biarlah saya yang menentukan angkanya buat Anda. Tidak ada batasan berapa koin yang akan Anda dapatkan dari saya, semua tergantung kemampuan Anda untuk membayar. Semakin banyak yang Anda dapatkan, semakin banyak yang harus Anda kembalikan tahun depan.”

“Lalu apa yang akan kamu dapatkan?” kata salah satu pendengar.

“Karena saya yang menyediakan jasa ini, yaitu suplai uang, maka saya berhak mendapatkan bayaran dari kerja kerasku. Untuk setiap 100 koin yang Anda dapatkan dari saya, Anda akan membayarkan kembali kepadaku sebanyak 105 koin tahun depannya. 5 koin ini adalah bayaranku, dan saya akan menyebutnya bunga.”

Kedengarannya tidak terlalu buruk, lagipula 5% sepertinya tidak banyak. Maka orang-orang pun setuju. Mereka sepakat untuk bertemu seminggu kemudian dan memulai sistem baru ini.

Fabian tidak membuang waktu. Dia membuat koin emas siang dan malam, dan seminggu kemudian dia pun siap dengan koinnya. Orang-orang antri panjang di depan tokonya. Setelah dicek dan disetujui oleh pemerintah, koin emas Fabian resmi diedarkan. Sebagian orang hanya meminjam sedikit koin, setelah itu mereka segera pergi ke pasar mencoba sistem baru ini.

Masyarakat segera menyadari sisi baik dari sistem ini, dan mereka pun mulai menilai harga setiap barang dengan koin emas atau dolar. Orang-orang memberikan harga pada dagangannya sesuai dengan usaha untuk memproduksi barang tersebut. Barang yang mudah diproduksi harganya lebih rendah, dan barang yang sulit diproduksi harganya lebih mahal.

Alan adalah seorang tukang jam. Satu-satunya di kotanya. Jam yang dia buat sangatlah mahal, tetapi orang-orang bersedia membayar untuk mendapatkan jam yang dia buat. Dan kemudian ada seorang lain yang juga mulai membuat jam dan menjualnya dengan harga yang lebih murah. Alan pun terpaksa menurunkan harga jamnya. Kedua orang ini bersaing memproduksi jam dengan kualitas terbaik dengan harga yang lebih murah. Ini adalah asal muasal dari apa yang kita sebut kompetisi.

Hal yang sama terjadi juga kepada para kontraktor, operator transportasi, akuntan, petani, dan lainnya. Para pembeli selalu memilih transaksi yang menurut mereka paling menguntungkan, mereka memiliki kebebasan untuk memilih. Tidak ada perlindungan buatan semacam lisensi ataupun cukai tarif untuk menghambat orang-orang memulai perdagangan. Standar hidup masyarakat mulai meningkat, dan tak lama kemudian orang-orang pun tidak bisa membayangkan sebuah sistem perdangan tanpa uang.

Setahun kemudian, Fabian pun mulai mendatangi orang-orang yang berhutang kepadanya. Orang-orang tertentu memiliki koin emas lebih dari yang mereka pinjam, tetapi ini berarti ada orang lainnya yang memiliki lebih sedikit dari yang mereka pinjam, sebab jumlah koin yang dibuat pada awalnya memang terbatas jumlahnya. Orang-orang yang memiliki koin lebih membayar kepada Fabian dan juga 5% bunganya, tetapi mereka kemudian meminjam lagi kepadanya untuk melanjutkan sistem perdagangan di tahun mendatang.

Sebagian orang mulai menyadari untuk pertama kalinya seperti apa rasanya hutang. Sebelum mereka bisa meminjam kembali kepada Fabian, kali ini mereka harus menjaminkan aset-aset kepadanya, dan mereka pun melanjutkan perdagangan selama setahun mendatang, mencoba mendapatkan 5 koin lebih untuk setiap 100 koin yang mereka pinjam dari Fabian.

Saat itu, belum ada seorang pun yang menyadari bahwa seluruh masyarakat, sekalipun mengembalikan semua hutang koin mereka, tetap tidak bisa melunasi hutang mereka kepada Fabian, karena kelebihan 5% koin emas yang merupakan kewajiban mereka tidak pernah diedarkan oleh Fabian. Tak seorang pun selain Fabian yang mengetahui bahwa adalah hal yang mustahil bagi masyaratkat ini untuk bisa melunasi hutang mereka bila ditambahkan dengan bunga, uang yang tidak pernah dia edarkan.

Memang benar Fabian sendiri juga membuat koin untuk dirinya sendiri dan koin ini akan beredar di masyarakat, namun tidak mungkin dia sanggup mengkonsumsi 5% dari semua barang di masyarakat.

Di dalam toko emasnya, Fabian memiliki sebuah ruang penyimpanan yang sangat kuat, dan sebagian masyarakat merasa lebih aman kalau menitipkan koin emas mereka kepada Fabian untuk disimpan. Fabian akan menagih sejumlah uang tertentu sebagai jasa penyimpanan untuk orang-orang tersebut. Sebagai bukti atas deposit emas mereka, Fabian memberikan mereka selembar kertas kwitansi.



Orang-orang yang membawa kwitansi dari Fabian ini bisa menggunakan kertas ini untuk membeli barang sama halnya seperti menggunakan koin emas. Dan lama-kelamaan kertas-kertas ini beredar di masyarakat sebagai uang sama seperti koin emas.

Tak lama kemudian, Fabian menemukan bahwa kebanyakan orang tidak akan menukarkan kembali kwitansi deposit mereka dengan koin emasnya.

Dia pun berpikir, “Saya memiliki semua emas di sini dan saya masih juga bekerja sebagai tukang emas. Ini benar-benar tak masuk akal. Ada ribuan orang di luar sana yang akan membayarkan bunga kepada saya atas koin-koin emas yang mereka titipkan kembali kepada saya yang bahkan tidak mereka tukarkan kembali.”

Memang benar, emas-emas mereka bukan milikku, tetapi emas-emas itu ada di dalam gudangku, dan itulah yang penting. Saya tidak perlu membuat koin sama sekali, saya bisa menggunakan koin-koin yang dititipkan kepadaku.

Mulanya Fabian sangat hati-hati, dia hanya meminjamkan sebagian kecil dari emas yang dititipkan orang kepadanya. Lama-kelamaan, karena terbukti tidak ada masalah, dia pun meminjamkan dalam jumlah yang lebih besar.

Suatu hari, seseorang mengajukan sebuah pinjaman yang nilainya sangat besar. Fabian berkata kepadanya “daripada membawa koin emas dalam jumlah sebesar itu, bagaimana kalau saya menulis beberapa lembar kwitansi emas kepadamu sebagai bukti depositmu kepadaku.” Orang itu pun setuju. Dia mendapatkan hutang yang dia inginkan tetapi emasnya tetap di gudang Fabian! Setelah orang itu pergi, Fabian pun tersenyum, dia bisa meminjamkan emas kepada orang sambil mempertahankan emas di gudangnya sendiri.

Baik teman, orang tak dikenal, maupun musuh, membutuhkan uang untuk melanjutkan perdagangan mereka. Selama orang-orang bisa memberikan jaminan, mereka bisa meminjam sebanyak yang mereka butuhkan. Dengan hanya menuliskan kwitansi, Fabian bisa meminjamkan emas-emasnya senilai beberapa kali lipat dari yang sebenarnya dia miliki. Segalanya akan baik-baik saja selama orang-orang tidak menukarkan kwitansi deposit emas mereka kepada Fabian.

Fabian memiliki sebuah buku yang menunjukkan debit dan kredit dari setiap orang. Bisnis simpan-pinjam ini benar-benar sangat menguntungkan baginya.


Status sosial Fabian di masyarakat meningkat secepat kekayaannya. Dia mulai menjadi orang penting, dia harus dihormati. Di dunia finansial, kata-katanya adalah ibarat sabda suci.

Tukang emas dari kota lain mulai penasaran tentang rahasia Fabian dan suatu hari mereka pun mengunjunginya. Fabian memberitahu apa yang dia lakukan, dan menekankan kepada mereka pentingnya kerahasiaan dari sistem ini.

Seandainya skema ini terekspos, bisnis mereka pasti akan ditutup, jadi mereka sepakat untuk menjaga kerahasiaan bisnis ini.

Masing-masing tukang emas ini kembali ke kota mereka dan menjalankan operasi seperti yang diajarkan oleh Fabian.

Orang-orang menerima kwitansi emas sama seperti emas itu sendiri, dan banyak emas yang masyarakat pinjam yang akan dititipkan kembali kepada Fabian. Ketika seorang pedagang ingin membayar kepada pedagang lainnya, mereka bisa menuliskan sebuah instruksi kepada Fabian untuk memindahkan uang dari rekening mereka kepada rekening lainnya, yang akan dilakukan oleh Fabian dengan mudah dalam beberapa menit. Sistem ini menjadi sangat populer, dan kertas instruksi ini pun mulai dikenal dengan sebutan “cek.”

Pada suatu malam, para tukang emas dari berbagai kota ini mengadakan sebuah pertemuan rahasia dan Fabian mengajukan sebuah rencana baru. Besok harinya mereka rapat dengan pemerintah dan Fabian berkata, “Kertas kwitansi kami telah menjadi sangat populer. Tak perlu diragukan, Anda para wakil rakyat juga menggunakan mereka dan manfaatnya jelas-jelas sangat memuaskan. Namun, sebagian kwitansi ini telah dipalsukan oleh orang-orang. Hal ini harus dihentikan!”

Para anggota pemerintah pun mulai khawatir. “Apa yang bisa kami lakukan? Tanya mereka. Jawaban Fabian “Pertama-tama, adalah tugas dari pemerintah untuk mencetak uang kertas dengan desain dan tinta yang unik, dan masing-masing uang kertas ini harus ditandatangani oleh Gubernur. Kami para tukang emas akan dengan senang hati membayar biaya cetak ini, ini juga akan menghemat banyak waktu kami untuk menulis kwitansi.” Para anggota pemerintah berpikir “Ya, memang kewajiban kami untuk melindungi masyarakat dari pemalsuan uang dan nasehat dari Fabian ini kedengarannya memang masuk akal.” Dan mereka pun setuju untuk mencetak uang kertas ini.


“Yang kedua”, kata Fabian, “sebagian orang juga pergi menambang emas dan membuat koin emas mereka sendiri. Saya menyarankan agar dibuat sebuah hukum agar setiap orang yang menemukan emas harus menyerahkannya. Tentu saja, mereka akan mendapat ganti rugi koin yang saya buat dan uang kertas baru.”

Ide ini pun mulai dijalankan. Pemerintah mencetak uang kertas baru dengan pecahan $1, $2, $5, $10, dan lainnya. Biaya cetak yang rendah ini dibayarkan oleh parang tukang emas.

Uang kertas ini jauh lebih gampang untuk dibawa dan dalam waktu singkat diterima oleh masyarakat. Namun, di luar faktor kenyamanan, ternyata uang kertas dan koin emas yang beredar hanyalah 10% dari nilai transaksi masyarakat. Kenyataan perdagangan menunjukkan bahwa 90% nilai transaksi dilakukan dengan cara pindah buku (cek).

Rencana berikut Fabian mulai berjalan. Sampai saat itu, orang-orang membayar Fabian untuk menitipkan koin emas (uang) mereka. Untuk menarik lebih banyak uang ke gudangnya, Fabian akan membayar para depositor 3% bunga atas emas titipan mereka.


Kebanyakan orang mengira Fabian meminjamkan kembali uang yang dititipkan kepadanya. Karena dia meminjamkan kepada orang lain dengan bunga 5%, dan dia membayar para deposan 3%, maka keuntungan Fabian adalah 2%. Orang-orang pun berpikir jauh lebih baik mendapatkan 3% daripada membayar Fabian untuk menjaga emas (uang) mereka, dan mereka pun tertarik.

Volume tabungan meningkat dengan cepat di gudang Fabian. Dia bisa meminjamkan uang kertas $200, $300, $400, bahkan sampai sampai $900 untuk setiap $100 yang dia dapatkan dari deposan. Dia harus berhati-hati dengan ratio 9:1 ini, sebab menurut pengalamannya, memang ada 1 dari setiap 9 orang yang akan menarik emas mereka. Bila tidak ada cukup uang saat diperlukan, masyarakat akan curiga.

Dengan demikian, untuk $900 dolar pinjaman yang diberikan Fabian, dengan bunga 5% dia akan mendapatkan kembali $45. Ketika pinjaman + bunga ini dilunasi, Fabian akan membatalkan $900 di kolom debit pembukuannya dan sisa $45 ini adalah miliknya. Dia dengan senang hati akan membayar bunga $3 untuk setiap $100 yang dititipkan deposan kepadanya. Artinya, keuntungan riil dari Fabian adalah $42! Bukan $2 yang dibayangkan kebanyakan orang. Para tukang emas di kota-kota lain melakukan hal yang sama. Mereka menciptkaan kredit (pinjaman) tanpa modal (emas) dan menagih bunga atas pinjaman mereka.

Para tukang emas ini tidak lagi membuat koin emas, pemerintahlah yang mencetak uang kertas dan koin dan memberikannya kepada para tukang emas ini untuk didistribusikan. Satu-satunya biaya Fabian adalah ongkos cetak uang yang sangat murah. Di samping itu, dia juga menciptakan kredit tanpa modal dan menagih bunga atas pinjaman barunya ini. Kebanyakan orang mengira suplai uang adalah operasi dari pemerintah. Mereka juga percaya bahwa Fabian meminjamkan uang dari para deposan kepada peminjam baru, tetapi rasanya agak heran mengapa orang lain bisa mendapatkan uang padahal uang para deposan masih tetap tak berkurang. Seandainya semua orang mencoba mengambil uang mereka pada saat yang bersamaan, skema penipuan ini akan terekspos.

Tak masalah bila sebuah pinjaman diajukan dalam bentuk uang kertas atau koin. Fabian tinggal mengatakan kepada pemerintah bahwa penduduk bertambah dan produksi baru memerlukan uang baru, yang akan dia dapatkan dengan biaya cetak yang sangat kecil.

Suatu hari seseorang pergi menemui Fabian. “Bunga yang Anda tagih ini salah,” katanya. “Untuk setiap $100 yang Anda pinjamkan, Anda meminta $105 sebagai kembalinya. $5 extra ini tidak mungkin bisa dibayarkan karena mereka bahkan tidak eksis.

”Petani memproduksi makanan, industri memproduksi barang, tetapi hanya Andalah yang memproduksi uang. Katakanlah hanya ada dua pedagang di negara ini, dan semua orang bekerja untuk salah satunya. Mereka masing-masing meminjam $100. Setahun kemudian, mereka harus mengembalikan masing-masing $105 kepada Anda (total $210). Bila salah satu orang berhasil menjual habis dagangannya dan mendapatkan $105, orang yang tersisa hanya akan memiliki $95, dia masih berhutang $10 kepadamu, dan tidak ada uang yang beredar untuk melunasi $10 ini kecuali dia mengajukan pinjaman baru kepadamu. Sistem ini bermasalah!”


“Untuk setiap $100 yang kamu pinjamkan, kamu seharusnya mengedarkan $100 kepada sang peminjam dan $5 untuk kamu belanjakan, jadi total uang yang beredar memungkinan si peminjam untuk membayar”

Fabian mendengarkan dengan tenang dan menjawab, “Dunia finansial adalah subjek yang rumit, anak muda, butuh waktu bertahun-tahun untuk memahaminya. Biarkan saya saja yang memikirkan masalah ini, dan kamu mengurus urusanmu saja. Kamu harus belajar untuk menjadi lebih efisien, meningkatkan produksimu, memotong ongkos pabrikmu dan menjadi pengusaha yang lebih cerdas. Saya siap membantu untuk urusan itu.”

Orang ini pun pergi meninggalkan Fabian, tetapi hatinya masih juga bimbang. Sepertinya ada yang tidak beres dengan sistem kerja Fabian, dan pertanyaan yang dia ajukan masih belum dijawab.

Orang-orang menghormati Fabian dan kata-katanya. Dia adalah pakar, orang yang tidak setuju dengannya pastilah orang bodoh. Lihatlah betapa negara ini bertambah maju, produksi kita juga terus bertumbuh, kehidupan kita sudah jauh lebih baik.

Untuk menutup bunga dari uang yang mereka pinjam, para pedagang dan pengusaha meninggikan harga dagangan mereka. Karyawan senantiasa memprotes mereka dibayar terlalu rendah dan pemilik perusahaan senantiasa menolak membayar lebih. Petani tidak bisa mendapatkan harga jual yang adil dari produk pertanian mereka. Para Ibu rumah tangga terus merasa tidak puas karena harga barang di pasar dinilai terlalu tinggi.


Pada suatu ketika, orang-orang akhirnya mulai berdemonstrasi, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagian orang tidak sanggup melunasi hutang mereka dan menjadi miskin. Teman dan saudara mereka pun tidak sanggup untuk menolong. Mereka lupa kekayaan yang sebenarnya masih berlimpah di sekeliling mereka : tanah yang subur, hutan yang kaya, mineral yang berlimpah dan juga ternak-ternak yang sehat. Yang mereka pikirkan sepanjang hari adalah uang yang rasanya selalu kurang. Mereka tidak pernah bertanya tentang sistem. Mereka percaya pemerintahlah yang sedang menjalankan sistem ini.

Sebagian kecil orang di masyarakat yang kelebihan uang mulai membentuk perusahaan mereka sendiri untuk meminjamkan uang mereka. Mereka menagih bunga 6% atas uang mereka, lebih baik dari 3% yang ditawarkan oleh Fabian. Namun orang-orang ini meminjamkan uang mereka sendiri, tidak seperti Fabian yang bisa meminjamkan uang / menciptakan kredit tanpa modal.

Perusahaan-perusahaan pembiayaan ini tetap membuat khawatir Fabian dan kawan-kawannya, jadi mereka pun membentuk perusahaan pembiayaan mereka sendiri. Dalam kebanyakan kasus, mereka membeli perusahaan-perusahaan pembiayaan saingan mereka tersebut. Pada akhirnya, semua perusahaan pembiayaan dimiliki ataupun dalam kendali mereka.

Situasi ekonomi terus memburuk. Para pegawai mulai yakin bos mereka mendapatkan terlalu banyak keuntungan. Pemilik perusahaan pun menilai pegawainya terlalu malas dan tidak cukup bekerja keras. Semua orang mulai menyalahkan orang lain. Pemerintah bingung bagaimana menyelesaikan masalah ini. Masalah paling mendesak tentunya adalah bagaimana menolong orang yang paling miskin.

Pemerintah pun memulai sebuah program sosial dan memaksa anggota masyarakat untuk membayar sistem ini. Hal ini membuat marah sebagian orang, mereka percaya kepada gagasan lama bahwa membantu orang seharusnya adalah usaha suka rela, bukan paksaan.


“Peraturan ini adalah perampokan yang dilegalkan. Mengambil sesuatu dari seseorang, dengan menentang keinginan dari orang yang bersangkutan, apapun tujuannya, tidaklah berbeda dengan mencuri darinya.”

Namun orang-orang tak berdaya karena bila tidak membayar mereka akan dimasukkan ke dalam penjara. Program sosial ini selama beberapa waktu memang membantu keadaan, tetapi tak lama kemudian masalah kemiskinan muncul kembali dan uang yang diperlukan untuk menjalankan sistem ini pun terus bertambah. Ongkos sosial terus meningkat, demikian juga dengan skala pemerintahan.

Kebanyakan wakil rakyat adalah orang-orang yang tulus melakukan pekerjaan mereka dengan benar. Mereka pun tidak menyukai gagasan terus-menerus meminta uang dari masyarakat. Akhirnya, mereka mencari pinjaman dari Fabian dan kawan-kawannya. Mereka bahkan tidak mengetahui bagaimana mereka bisa membayar. Orang tua mulai tidak sanggup membayar biaya sekolah anak-anaknya. Sebagian orang tidak sanggup membayar biaya dokter dan obat-obatan. Operator transportasi pun mulai gulung tikar.

Satu demi satu usaha diambil alih pemerintah. Guru, dokter, dan banyak pekerjaan lainnya mulai menjadi tanggung jawab pemerintah.

Tidak banyak orang yang mendapatkan kepuasan di pekerjaannya. Mereka dibayar gaji yang wajar, tetapi kehilangan jati diri. Mereka menjadi budak dari sebuah sistem.

Tidak banyak ruang untuk inisiatif, sedikit penghargaan atas usaha pribadi, pendapatan mereka relatif tetap dan naik pangkat terjadi hanya kalau atasan mereka pensiun ataupun mati.



Di tengah keputusasaan, pemerintah akhirnya meminta nasehat dari Fabian. Mereka menganggapnya sebagai orang bijak dan selalu memiliki solusi atas permasalahan uang. Fabian mendengar keluhan dari pemerintah dan akhirnya menjawab, “Banyak orang yang tidak bisa menyelesaikan persoalan mereka, mereka membutuhkan orang lain untuk melakukannya. Tentu Anda setuju bahwa semua orang berhak atas kebahagiaan dan berhak atas semua kebutuhan pokok mereka bukan? Satu-satunya cara untuk menyeimbangkan situasi adalah mengambil dari yang kaya dan memberikan kepada yang miskin. Kenalkan sebuah sistem baru yaitu pajak. Semakin banyak kekayaan seseorang, semakin banyak dia harus membayar pajak. Sekolah dan rumah sakit seharusnya gratis bagi mereka yang tidak sanggup membayar…”

Selesai memberikan nasehat, Fabian pun tidak lupa mengingatkan pemerintah, “Hm, jangan lupa Anda masih berhutang kepada saya. Tetapi baiklah, saya akan membantu Anda. Sekarang Anda hanya perlu membayar bunga kepada saya, Anda bisa menunda pembayaran hutang pokok kepada saya.”

Pemerintah mempercayai Fabian, dan mereka pun segera memperkenalkan pajak penghasilan, semakin banyak yang Anda dapatkan, semakin tinggi pajak yang Anda bayarkan. Tak seorang pun anggota masyarakat yang setuju. Namun, sama seperti sebelumnya, mereka harus membayar atau masuk penjara.

Pedagang lagi-lagi harus menaikkan harga jual barangnya. Para pegawai kembali menuntut kenaikan gaji, bisnis-bisnis mulai gulung tikar, ataupun mulai mengganti tenaga manusia dengan mesin. Siklus ini berulang-ulang dan memaksa pemerintah memperkenalkan berbagai skema-skema sosial lainnya.



Pengaturan tarif dan perlindungan mulai diterapkan untuk menyelamatkan industri-industri tertentu dari kebangkrutan dan menyediakan lapangan kerja. Sebagian orang mulai bertanya-tanya apakah tujuan dari kegiatan produksi ekonomi adalah untuk memproduksi barang atau hanya untuk menyediakan lapangan kerja.

Seiring memburuknya keadaan, orang-orang mulai mengendalikan upah pegawai, kontrol biaya, dan segala macam kontrol-kontrol lainnya. Pemerintah pun berupaya mendapatkan lebih banyak uang lewat pajak penjualan, pajak penghasilan, dan pajak-pajak yang lain. Sebagian orang mulai memperhatikan bahwa sejak petani menaman padi sampai beras sampai ke tangan Ibu rumah tangga, ada lebih dari 50 jenis pajak yang sudah dibayarkan.

“Pakar” mulai muncul dan sebagian mulai terpilih untuk bekerja di pemerintahan, namun tahun demi tahun berlalu dan mereka tidak berhasil menyelesaikan permasalahan apapun, kecuali bahwa pajak perlu “disesuaikan” yang mana dalam kebanyakan kasus artinya harus dinaikkan.

Fabian mulai menuntut pembayaran atas bunga pinjamannya, dan semakin lama semakin banyak porsi pajak yang digunakan untuk membayar kepadanya.

Kemudian mulai muncul apa yang disebut dengan partai politik, orang-orang di masyarakat mulai berargumentasi partai mana yang orang-orangnya bisa menyelesaikan permasalahan mereka. Mereka mulai bertengkar mengenai personalitas, idealisme, lambang partai dan berbagai hal lainnya kecuali asal muasal permasalahan mereka.


Di kota tertentu, bunga pinjaman yang harus dibayar sudah melebihi total penerimaan pajak tahunan yang bisa dikumpulkan. Bunga-bunga baru pun mulai diperhitungkan atas bunga yang belum dibayarkan.

Secara perlahan-lahan kekayaan riil dari negara mulai berpindah tangan ke Fabian dan kawan-kawannya dan mereka memiliki kendali yang semakin lama semakin besar atas kehidupan masyarakat. Namun, pengendalian mereka belum selesai. Mereka menyadari bahwa situasi tidak akan benar-benar aman sebelum semua orang berhasil dikendalikan.

Kebanyakan orang yang menentang sistem ini bisa dibuat diam dengan tekanan finansial, ataupun dengan ejekan publik. Untuk melakukan ini Fabian dan kawan-kawan membeli kepemilikan dari semua koran, TV, dan radio dan menyeleksi orang-orang apa yang boleh bekerja di dalamnya. Kebanyakan dari orang-orang ini sebenarnya benar-benar ingin memperbaiki keadaan, tetapi mereka tidak menyadari bagaimana mereka sedang diperalat. Solusi mereka selalu terarah kepada akibat dari masalah, bukan penyebab dari masalah.


Ada bermacam-macam surat kabar, satu untuk sayap kanan, satu untuk sayap kiri, satu untuk kelas pekerja, satu untuk kaum pengusaha, dan seterusnya. Tidak masalah koran yang mana yang Anda percayai, selama Anda tidak memikirkan penyebab awal dari permasalahan.

Rencana Fabian sudah hampir selesai, seluruh negara saat ini berhutang kepadanya. Melalui pendidikan dan media, dia mengendalikan pikiran masyarakat. Orang-orang hanya akan berpikir sejauh yang dia inginkan.

Setelah seseorang memiliki jauh lebih banyak uang dari yang sanggup dia gunakan, apa lagi yang akan menyenangkan hatinya? Bagi mereka yang memiliki mentalitas menguasai, jawabannya adalah kekuasaan, kekuasaan mutlak atas kemanusiaan.

Kebanyakan tukang emas akhirnya mengarah ke sana. Mereka mengetahui rasanya kaya raya, dan perasaan itu tidak lagi cukup untuk memuaskan mereka. Mereka membutuhkan tantangan dan kesenangan baru, dan kekuasaan atas massa adalah permainan berikut.

Mereka percaya mereka adalah kelompok superior atas lainnya. “Adalah hak dan kewajiban kami untuk mengatur. Masyarakat tidak tahu apa yang baik untuk mereka. Mereka perlu dikendalikan dan diatur. Mengatur adalah takdir dari kami.”

Di seluruh penjuru negeri, Fabian dan kawan-kawan memiliki banyak perusahaan pembiayaan. Memang, masing-masing perusahaan dimiliki secara pribadi. Secara teori mereka adalah saingan masing-masing. Namun, kenyataan yang sebenarnya adalah mereka semua saling bekerja sama dengan seksama. Setelah berhasil membujuk pemerintah, mereka mendirikan sebuah institusi yang mereka sebut dengan Bank Sentral. Mereka bahkan tidak perlu mengeluarkan modal untuk mendirikannya, mereka menciptakan kredit dengan menggunakan uang deposit masyarakat.

Institusi ini tampak sebagai badan yang meregulasikan suplai uang dan merupakan bagian dari pemerintah. Tetapi anehnya, tidak ada wakil pemerintah yang diizinkan untuk duduk di badan Direktur di dalamnya.

Pemerintah tidak lagi meminjam secara langsung dari Fabian, pemerintah sekarang meminjam dengan cara menerbitkan surat hutang kepada Bank Sentral. Jaminan dari surat hutang ini adalah penerimaan pajak tahun berikut. Ini adalah bagian dari rencana Fabian, menyingkirkan kecurigaan orang kepadanya dengan membuat kesan seolah-olah suplai uang dikendalikan oleh pemerintah. Kenyataannya, di balik layar, dialah yang memegang kendali.

Secara tidak langsung, dialah yang mengendalikan pemerintah. Tidak penting siapa yang terpilih sebagai wakil rakyat di pemerintahan. Fabianlah yang memegang kendali atas uang, darah dan nyawa dari perdagangan sebuah bangsa.

Pemerintah selalu mendapatkan uang yang mereka inginkan, tetapi bunga selalu dikenakan pada setiap pinjaman. Semakin lama semakin banyak orang yang memerlukan bantuan sosial pemerintah, dan tak lama kemudian pemerintah sadar bahwa mereka kesulitan bahkan hanya untuk membayar bunga saja, apalagi hutang pokok.

Sebagian orang mulai bertanya, “Uang adalah sistem yang diciptakan manusia. Bukankah seharusnya sistem ini bisa diubah agar uang menjadi pelayan, bukan sebaliknya?” Namun semakin lama jumlah orang-orang ini semakin sedikit dan suara mereka hilang di tengah sebuah masyarakat yang tidak lagi peduli.

Pemerintahan berubah, partai yang berkuasa juga bisa berubah, namun kebijakan utama tidak. Tidak masalah siapa yang menjadi pemerintah, rencana besar Fabian semakin lama semakin mendekati kenyataan dari tahun ke tahun. Kebijakan pemerintah tidak lagi ada artinya. Rakyat mulai dikenai pajak mendekati ambang batas mereka, mereka tidak lagi sanggup membayar. Waktunya sudah hampir matang bagi Fabian untuk aksi finalnya.

10% dari suplai uang masih dalam bentuk uang kertas dan koin. Ini harus dimusnahkan sama sekali tetapi tidak boleh menimbulkan kecurigaan publik. Selama masyarakat masih memiliki uang (kertas maupun koin), mereka bebas untuk membeli dan menjual sesuka hati mereka, mereka masih memiliki sedikit kontrol atas kehidupan mereka.

Tidaklah selalu nyaman untuk membawa uang tunai dan koin. Cek juga tidak bisa diterima bila sudah keluar dari sebuah komunitas tertentu. Oleh karena itu, sebuah sistem yang lebih baru perlu dipikirkan. Sekali lagi Fabian memiliki jawabannya. Organisasinya akan menerbitkan sebuah kartu plastik yang memiliki data pemegangnya: nama, foto, dan nomor penduduk.


Saat kartu ini akan digunakan, pedagang akan menyambungkan komputernya untuk mengecek kredit dari kartu tersebut. Seandainya tidak ada masalah, pemegang kartu ini boleh membeli barang seharga limit tertentu.

Awalnya orang akan diizinkan untuk berhutang sedikit. Seandainya uang ini dibayarkan dalam sebulan, maka tidak ada bunga yang perlu dibayarkan. Ini tidak masalah untuk kelas pegawai, tetapi bagaimana ini bisa berlaku juga untuk para pedagang dan pengusaha? Mereka harus mempersiapkan mesin-mesin, kemudian menjalankan proses manufaktur dari barang yang akan mereka produksi, membayar gaji pegawai, menjual barang dagangannya dan membayar kembali hutang mereka. Bila melewati satu bulan, mereka akan dikenai bunga 1.5% per bulan dari nilai hutang mereka. Total 18% setahun.

Pengusaha tidak memiliki jalan lain selain menambahkan 18% ke dalam nilai jual dagangan mereka. Namun kelebihan uang / kredit (18%) ini tidak pernah dipinjamkan kepada siapapun. Di seluruh negeri, para pengusaha disuruh menjalani misi mustahil untuk membayar kembali $118 untuk setiap $100 yang mereka pinjam, tetapi kelebihan $18 ini tidak pernah diedarkan oleh Bank sejak awal.

Namun Fabian dan kawan-kawan menikmati status yang semakin penting di masyarakat. Mereka menjadi orang-orang penting yang terhormat. Pengumuman dan pendapat mereka tentang finansial dan ekonomi bahkan bisa disetarakan dengan sabda suci spiritual.

Di bawah beban bunga yang terus bertambah, banyak perusahaan kecil menengah yang mulai bangkrut. Lisensi-lisensi khusus diperlukan untuk menjalankan operasi-operasi tertentu, jadi perusahaan-perusahaan yang tersisa memiliki semakin banyak hambatan dalam berusaha. Fabian memiliki dan mengendalikan semua perusahaan besar beserta ratusan anak perusahaan mereka. Perusahaan-perusahaan itu tampak seperti saingan satu sama lain, tetapi dialah yang ada di balik semua perusahaan itu. Para kompetitor perlahan-lahan dipaksa gulung tikar. Tukang kayu, konstruksi, listrik dan industri-industri kecil menengah menjalani takdir yang sama, dibeli oleh perusahaan raksasa milik Fabian yang memiliki proteksi dan perlakuan khusus dari pemerintah.

Fabian menginkan kartu plastik ini untuk menggantikan semua uang kertas dan koin. Rencananya adalah saat semua uang kertas dan koin ditarik, hanya bisnis yang menggunakan kartu komputerlah yang akan beroperasi.

Dia mengetahui bahwa suatu ketika orang-orang akan kehilangan kartu mereka dan tidak bisa membeli ataupun menjual sebelum identitas mereka bisa dibuktikan. Dia ingin agar dibuatkan sebuah hukum : sebuah hukum yang mengharuskan semua orang untuk memiliki sebuah nomor identifikasi yang ditato di dalam tangan mereka. Nomor ini cuma akan terlihat dengan sinar tertentu, yang dihubungkan dengan komputer. Setiap komputer akan dihubungkan dengan sebuah komputer pusat yang memungkinan Fabian mengetahui segala transaksi mengenai semua orang…

* * *

Terminologi yang digunakan saat ini untuk melukiskan sistem finansial di atas adalah “Fractional Reserve Banking.” (Cadangan Terbatas Perbankan).

Cerita yang Anda baca di atas, tentu saja, adalah fiksi.

Namun, bila Anda merasa terganggu karena cerita ini sangat mirip dengan kenyataan hidup kita, dan Anda ingin mengetahui siapa Fabian ini sebenarnya dalam kehidupan nyata, titik mulai yang baik untuk Anda pelajari adalah para tukang emas di Inggris pada abad 16 dan 17 Masehi.

Sebagai contoh, Bank of England didirikan pada tahun 1694. Raja William saat itu berada dalam kesulitan finansial yang besar karena perang melawan Perancis. Para tukang emas kemudian “meminjamkan” 1,2 juta pound (nilai yang amat besar pada zaman itu) dengan syarat tertentu.

Bunga yang dikenakan adalah 8%. Jangan lupa bahwa di Magna Carta sebenarnya dikatakan bahwa mengenakan dan mengumpulkan bunga (riba) atas pinjaman akan dikenakan hukuman mati. Raja William dipaksa memberikan izin kartel resmi kepada para tukang emas, sebuah hak untuk menciptakan kredit.

Sebelum itu, operasi untuk menerbitkan lebih banyak kwitansi emas daripada emas yang sebenarnya dimiliki adalah tindakan ilegal. Namun sejak izin kartel itu keluar, tindakan itu menjadi legal.

Di tahun 1694, W.Petterson mendapatkan hak kartel atas Bank of England.

Monday, October 13, 2014

Olo Panggabean "The Godfather" Sumatera Utara

Prolog: Ada yang mengatakan bahwa Olo yang terkenal di Medan itu adalah Tionghoa Pribumi yang membeli marga Panggabean... Benar atau tidak.. paling tidak Pamor Olo di Medan setara dengan Gubernur Sumut.

Sekelumit tentang Olo Panggabean




Si Pak Katua, Keberadaannya Terasa tapi Tak TerabaOlo Panggabean, pendiri Ikatan Pemuda Karya (IPK), sering dianggap sebagai penguasa judi di Medan. Siapa sebenarnya sosok Olo yang kadang terkesan dermawan - mendanai operasi kembar siam Anggi-Anjeli - dan dekat dengan para pejabat ini? Laporan ROBBY EFFENDI, Medan

Terasa, tapi tidak teraba. Itulah kesan wartawan mengenai keberadaan sosok Olo Panggabean yang dulu dikenal sebagai ‘'raja judi" di Medan. Namanya begitu terkenal, tapi sosoknya begitu misterius. Tokoh yang disegani di kalangan ‘'jagoan'' Medan ini mempunyai pengawalan berlapis. Hanya orang-orang tertentu yang tahu keberadaannya, apakah di Medan atau di suatu tempat.

Maka, sangat mengejutkan ketika Senin lalu Olo muncul untuk menyambut kedatangan bayi kembar siam Angi-Anjeli yang baru sukses menjalani operasi pemisahan di Singapura. Padahal, beberapa hari sebelumnya, tersiar kabar dia berada di Yerusalem. Beberapa wartawan yang ingin mewawancarainya terkait dengan langkah Kapolri Sutanto memberantas judi juga mendapat kabar bahwa Olo sedang berada di Singapura.

Pemunculannya di Bandara Polonia Medan, Senin lalu tentu tidak disia-siakan wartawan. Namun, saat akan diwawancarai sejumlah wartawan, para pengawal Olo yang tegap langsung membentuk pagar betis. Wartawan pun meneriakkan beberapa pertanyaan dari jarak yang agak jauh. Namun, Olo tak mau menjawabnya dengan satu kata pun.

Kemarin, kejutan kedua terjadi lagi. Tokoh legendaris itu juga hadir saat pelantikan Wali Kota Medan H Abdillah-Ramli. Dia muncul ketika acara sedang berlangsung. Tiba di tempat acara, Olo langsung duduk di kursi kosong di samping Pangdam I/BB Mayjen Tri Tamtomo.

Pemunculan Olo di depan publik itu sontak mendapat perhatian. Baik dari para undangan maupun wartawan. Tak heran, jika kilatan lampu kamera langsung tak henti-henti mengarah kepadanya. Apalagi dia langsung duduk di barisan Muspida, bersebelahan dengan Pangdam dan Ketua DPRD Sumut Abdul Wahab Dalimunthe. Olo tak lama menghadiri acara pelantikan Abdillah-Ramli itu. Sebab, saat dia tiba, acara memang sudah lama berlangsung. Maka, begitu selesai acara memberikan ucapan selamat kepada wali kota baru, Olo keluar ruang rapat paripurna DPRD Medan dengan pengawalan ketat. Enam pria berbadan tegap yang selalu berada di dekatnya terus menempel ke mana pun tokoh pemuda berumur 61 tahun itu pergi.
Semua yang ketat-ketat itu tak lain karena Olo memang selalu dikaitkan dengan dunia perjudian di Medan.

Dia juga dipanggil sebagai ‘'Pak Katua" karena dialah pendiri dan Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK), organisasi kepemudaan yang dirintisnya sejak 1970-an. Pak Ketua juga disebut-sebut sebagai tokoh di balik beredarnya toto gelap (togel) dan KIM, dua varian kupon judi tebak angka yang beromzet miliaran rupiah sekali putaran.

‘'Memang, semua orang menyebut begitu. Tapi, tak ada satu pun yang bisa membuktikan,'' ujar Ajib Shah, salah seorang tokoh pemuda yang pernah menjabat ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Pancasila (PP) Sumut, dalam sebuah wawancara dengan koran ini pada akhir pekan lalu. Maksudnya, belum tentu semua yang dikatakan orang itu benar adanya. Sering juga namanya dipakai para pengelola mesin judi ketangkasan sebagai tameng.
Ajib justru memandang positif Olo Panggabean. ‘'Terlepas orang lain mengecap Olo Panggabean seperti apa, saya pribadi memandang dia itu sebagai tokoh yang punya kepedulian sosial yang sangat tinggi. Siapa pun yang butuh bantuan akan dia bantu. Tanpa memandang suku, agama, maupun golongan,'' ungkapnya.

Ucapan Ajib bukan tak berdasar. Hingga sekarang, polisi pun tak bisa berbuat banyak untuk membuktikan bahwa Olo adalah bos judi. Polda Sumut, saat dipimpin Brigjen Pol Drs Sutiyono, bahkan pernah mengeluarkan surat bernomor Pol B/193/I/2000 tertanggal 27 Januari 2000 yang berisi peringatan keras kepada IPK. Lewat surat itu, Sutiyono mengingatkan agar IPK segera menghentikan usaha judinya.

Surat tersebut sebenarnya merupakan balasan surat yang sebelumnya diajukan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IPK Kota Medan yang saat itu dijabat Moses Bungaran Tambunan. Dalam suratnya tersebut, Bungaran meminta klarifikasi dari Kapoldasu soal peristiwa pemberondongan ‘'Gedung Putih'' -kediaman Olo Panggabean di Jalan Sekip, Medan Barat- oleh puluhan anggota Brigade Mobil. Pemberondongan itu terjadi pada akhir 1999.
Melalui surat balasannya itu, Sutiyono secara fair mengakui bahwa pemberondongan ‘'Gedung Putih'' tersebut merupakan pelanggaran hukum. Namun, melalui surat itu pula, dia berkesempatan mengeluarkan peringatan keras kepada DPD IPK Kota Medan untuk menutup usaha judinya. Selain itu, DPD IPK diingatkan untuk tidak membiarkan anggotanya melakukan praktik-praktik premanisme. Misalnya, mengancam jiwa orang lain atau bertindak kekerasan.

Tapi, sekali lagi, polisi tetap tidak bisa membuktikan bahwa Olo Panggabean dan IPK-nya telah mengelola usaha perjudian. Surat peringatan yang juga ditembuskan ke seluruh organisasi kepemudaan di Sumut tersebut berlalu bagai angin. Tanpa bekas. Sejumlah kalangan menyebut surat peringatan itu hanya sebuah sensasional.
Moses Bungaran kala itu sempat menantang Poldasu untuk membuktikan tuduhannya. ‘'Keterkaitan antara IPK dan perjudian tersebut tidak benar. Kalau dikatakan demikian, apa bisa dibuktikan?'' tegasnya saat itu yang sempat dikutip sebuah harian terbitan Medan.
Nah, pada upaya pemberantasan judi kali ini, aparat Polda Sumut tak lagi menyinggung-nyinggung Olo Panggabean maupun IPK. Bahkan, kantong-kantong IPK yang selama ini diduga sebagai pusat pengelolaan judi tak disentuh sama sekali.
Keberadaan judi di Medan memang mirip ‘'dunia lain''. Bisa dirasakan tapi tidak bisa dilihat. (ade)

Mengintip Asal-usul Dana Ajaib ISIS Rp17,6 Triliun

Mengintip Asal-usul Dana Ajaib ISIS Rp17,6 Triliun

Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Dana ajaib kelompok itu diprediksi sekitar Rp17,6 triliun. | (AP)
MOSUL - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) saat ini dianggap sebagai kelompok teroris terkaya di dunia dengan perkiraan dana ajaib-nya, sekitar US$1,5 miliar atau sekitar Rp17,6 triliun.
Dana ajaib, karena didapat hanya dalam waktu sekitar tiga tahun setelah kelompok yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi itu berdiri. Dengan dana sefantastis itu, tidak aneh jika setiap militan ISIS dibekali senapan fenomenal Kalashnikov atau dikenal dengan nama senapan AK-47.

Perkiraan dana ajaib ISIS hingga Rp17,6 triliun dari investigasi Independent. Dana ajaib ISIS itu antara lain berasal dari tebusan para sandera yang diculik, penjarahan bank-bank di Irak, hingga penjualan minyak dalam jumlah besar. (Baca: Algojo ISIS Pemenggal Foley Minta Rp1,5 Triliun)

Al-Qada Kalah Jauh

New York Times pernah melansir laporan investigasi, soal perkiraan dana kelompok al-Qaeda yang didirikan Osaman bin Laden. Hasil investigasiitu menyebut, dana yang diperoleh al-Qaeda hingga US$ 125 juta atau sekitar Rp1,4 triliun. Itu pun data tahun 2008.

Dana al-Qaeda diketahui bersumber dari perdagangan sandera dari Afrika, Timur Tengah hingga Asia. Setengah lebih dari total dana al-Qaeda, diperoleh dari tebusan sandera yang dibayar pemerintah Eropa.

Austria, Prancis, Jerman, Italia dan Swiss kompak menyangkal melakukan pembayaran uang tebusan ke al-Qaeda untuk pembebasan sandera warga masing-masing negara itu. Namun, bantahan itu dimentahkan oleh temuan dokumen seorang wartawan di Mali tahun ini. (Baca: PM Inggris: Jangan Bayar Uang Tebusan ke ISIS!

Dokumen itu mengungkap, bahwa dalam dekade terakhir nilai rata-rata sandera telah meningkat dari US$200 ribu sampai US$10 juta. Dalam dokumen itu juga terungkap, asal dana tebusan itu berasal dari dana negara masing-masing.

Kembali ke ISIS, dana dari penculikan juga menjadi mesin uang terbesar kelompok itu, selain dari penjualan minyak.

Minyak dan Donatur Asing

Luay al-Khatteeb, pejabat di Keamanan Inisiatif Energi yang dijalankan oleh Brookings Doha Centre, menggambarkan ISIS sebagai "kelompok teroris terkaya di dunia". 

Dia berpendapat, kelompok yang kini berganti nama menjadi Negara Islam (IS) itu merupakan kelompok terekstrem. Alasannya, kelompok itu telah menciptakan ekonomi pasar gelap yang canggih di wilayah Suriah dan Irak.

Menurut Independent, Kamis (4/9/2014), donor dari asing senilai beberapa ratus dolar juga mengalir. Metode penggalangannya melalui media sosial. Donaturnya, perorangan asal Kuwait, dan diduga dari Arab Saudi.

Sekarang, ISIS mampu menghasilkan uang dalam jumlah fantastis, karena menguasai 60 persen dari aset minyak Suriah dan tujuh fasilitas produksi minyak di Irak. (Baca juga: ISIS Kuasai Kilang Minyak, Irak Terancam Krisis)

Minyak-minyak itu diperdagangkan dengan jaringan perantara dan geng-geng kriminal. Setiap harinya, dihasilan US$2 juta. Setiap hari pula, kelompok ini menjual sekitar 30 ribu barel ke negara-negara tetangga termasuk Yordania, Kurdistan dan Turki—tentunya melalui perantara ilegal.

Minyak juga menjadi komoditas utama kelompok ISIS dalam menghasilkan uang, karena nyaris setiap industri di negara-negara Timur Tengah mengandalkan minyak.

Rampok Bank

Sedangkan dana dari hasil merampok atau menjarah bank-bank di Mosul, setelah mereka menguasai kota di Irak utara tersebut juga tak bisa diremehkan. 

Bank sentral di Mosul, pernah melaporkan bahwa dana lebih dari US$400 juta dibawa kabur kelompok itu, meskipun para pejabat Irak sempat meragukannya.

Sumber dana ajaib ISIS lainnya berasal dari pemanfaatan barang-barang antik di situs-situs kuno di Irak dan Suriah. Seorang pakar intelijen baru-baru ini mengklaim bahwa mereka telah mengumpulkan US$36 juta dari bisnis artefak kuno berumur 8 ribu tahun. Barang-barang antik kuno itu salah satunya dicuri dari pegunungan Qalamoun barat, Damaskus.