Saturday, August 2, 2014

Apa itu EBOLA ? [Mengenal Virus Ebola yang Mematikan]

SEYLLOU / AFP

Para dokter dari organisasi Medecin Sans Frontier (MSF) mengangkut jasad seseorang yang meninggal dunia akibat ebola di Guekedou, Guinea pada 1 April 2014.

Wabah ebola yang kini merebak di Afrika Barat membuat negara-negara di kawasan tersebut masuk dalam zona berbahaya. Virus ebola memang virus yang sangat mematikan. Sejak virus ini diidentifikasi tahun 1976 di Kongo, ribuan orang sudah meninggal dunia.
Penyakit ebola atau demam berdarah ebola merupakan infeksi akut. Virus berinkubasi dalam tubuh selama dua hingga 21 hari. Gejala awalnya mirip dengan influenza, yakni demam tinggi, otot nyeri, sakit tenggorok, lemah, muntah, dan diare.
Virus ebola merusak beberapa sel seperti yang ditarget oleh HIV. Meski begitu, infeksi ebola jauh lebih agresif dan memusnahkan sistem kekebalan tubuh.
Begitu penyakit ini berkembang, mata penderita menjadi merah dan kulit berbintik-bintik. Dalam beberapa kasus, organ penderita tidak berfungsi dan terjadi perdarahan hebat. Perdarahan bisa terjadi pada mata, telinga, atau mulut.
Virus ini menular melalui kontak dengan darah, cairan, ataupun cairan hewan yang sudah tertular. Jika manusia terinfeksi, penyakit ini akan dengan cepat menular. Petugas kesehatan dan keluarga pasien adalah kelompok yang paling rentan.
Wabah yang terjadi saat ini tergolong yang paling cepat menyebar. Gejala virus ebola yang mirip dengan influenza sering membuat penyakit ini sulit didiagnosis. Karena itu, pasien diminta waspada karena virus ini hanya butuh waktu beberapa hari untuk masuk ke stadium selanjutnya.
Belum ada vaksin ataupun obat untuk penyakit ebola. Pasien hanya diberi terapi penunjang, seperti infus, untuk menyeimbangkan cairan dan elektrolit tubuh, mempertahankan tekanan darah dan kadar oksigen tubuh, serta mengobati penyakit yang muncul.
Sumber :
Editor :
Lusia Kus Anna

Mengapa Anjing Endus Anus Anjing Lainnya?


Ilustrasi anjing
Mungkin sering kali kita melihat anjing-anjing saling berkejaran, kemudian mereka mengendus anus anjing yang lain. Mengapa anjing mengendus anus anjing lain?
Ternyata ada hal yang lebih penting dari yang terlihat itu. Perilaku ini berguna untuk melacak jenis kelamin, diet, keadaan emosional, dan komunikasi kimia yang kompleks. 
Tahun 1975, Dr George Preti dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia meneliti sekresi anal anjing untuk mempelajari perilaku tersebut. Penelitian itu menjelaskan bagaimana hidung anjing memiliki sensitivitas 10.000 hingga 100.000 kali daripada hidung manusia. Nah, ketika anjing membaui bagian belakang anjing lain itu ia mengumpulkan informasi penting.
Preti menemukan bahwa pada belakang anjing terdapat area yang disebut kantong anal. Kantong ini akan mengeluarkan bahan kimia yang digunakan anjing lain untuk mengidentifikasi anjing tersebut. Bau alami anjing itu keluar dari kelenjar apokrin. Sementara itu, kelenjar lain yang disebut sebaceous berfungsi meminyaki kulit dan bulu anjing.
Dr Preti menemukan bahwa senyawa kimia dari kelenjar tadi menghasilkan aroma anjing yang dikenal sebagai trimetilamina. Ini  merupakan senyawa organik yang merupakan produk dekomposisi tumbuhan dan hewan, yang baunya sering dikaitkan dengan ikan busuk atau bau mulut.
Aroma yang dilepaskan oleh anjing tergantung pada beberapa faktor yang telah disebutkan sebelumnya, diet, jenis kelamin, keadaan emosional, dan lainnya. Ketika salah satu anjing membaui anjing lain, ia mampu menangkap rincian ini dan mempelajari informasi yang seharusnya. Akan tetapi, bagaimana anjing dapat menangkap bau ini bila ada bau yang lebih kuat seperti dari kotoran anjing itu sendiri, misalnya?
Jangan salah, anjing memiliki sistem penciuman kedua pada hidung mereka yang hipersensitif, yang disebut organ Jacobson. Organ ini dirancang khusus untuk komunikasi kimia. Dengan mengatur saraf ke otak, organ ini mampu menghindari organ lain di hidung yang digunakan untuk mencium dan membiarkan untuk mengetahui karakteristik kimia bau dari anjing tersebut.
Jadi, dari penelitian yang kemudian divideokan tersebut dapat ditarik dari jawaban pertanyaan mengapa anjing mengendus anus anjing lain, yakni untuk mengenal satu sama lain dengan cara aromatik khusus.