Friday, March 13, 2009

Pohon beringin 'menangis'

Pohon beringin 'menangis' yang banyak diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit akhirnya ditebang dengan gergaji. Seratusan warga ngomel-ngomel melihat penebangan itu. Tapi mereka hanya menonton, tidak berusaha menghalang-halangi.

Penebangan dilakukan oleh Tatang (45), warga setempat. Tatang berinisiatif menebang pohon yang ramai dikunjungi orang itu agar tidak terjadi kemusyrikan.

"Biar nggak ada berita yang simpang siur. Biar warga nggak musyrik. Biarin saja kalau warga menyesalkan," kata pria yang mengenakan kaos warna hitam ini kepada detikcom, di lokasi pinggir kali Cebokan, Jalan Kesederhanaan Dalam RT 1 RW 3 Kelurahan Keagungan, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (14/3/2009).

Pengamatan detikcom, saat ditebang beringin itu mengeluarkan getah. Pohon itu hanya disisakan setinggi 50 centi meter.

"Biarin saja nanti juga kualat. Tuh kan keluar air mata. Pohon ini bisa menyembuhkan orang sakit harusnya dibiarkan saja. Walau ditebang, saya tetap akan ambil airnya kalau masih bisa," kata Ibu Sum.

Warga lainnya juga berkomentar yang sama. "Kenapa sih ditebang? Kan sayang. Bisa kualat loh. Coba saja, nanti malam makin keras nangisnya," ujar seorang pria ini.

Monyet Ajari Anaknya Gosok Gigi

Liputan6.com, Lopburi:

Pendapat Charles Darwin yang menyebut monyet sebagai kerabat manusia, bisa jadi ada benarnya. Rekaman video para ilmuwan Universitas Kyoto, baru-baru ini, memperlihatkan kecerdasan seekor monyet Makaka di Lopburi, Thailand. Si monyet mampu mengajari anaknya membersihkan gigi.

Berbeda dengan manusia yang bisa membeli pasta gigi, sang induk monyet itu menggunakan rambut manusia sebagai pembersih gigi. Para peneliti juga mendapatkan fakta 100 dari 250 ekor monyet Makaka di tempat ini, terutama betina, biasa membersihkan gigi. Bahkan, monyet betina nyaris menggunakan seluruh waktunya untuk membersihkan giginya. Dan biasanya sang induk monyet ini juga mengajarkannya kepada anak-anaknya.(TES)