Monday, March 2, 2009

Sejarah Singkat Linux

Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform. Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi.

Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi, standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX. Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan.

Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.

Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi semacam UNIX dalam komputer 386-nya. Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi. Setelah mengalami perbaikan, jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux sudah dapat menjalankan shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress dll. Proyek Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga saat ini. Versi terbaru dari kernel Linux dapat anda check pada situs http://www.kernel.org

Saat ini hanya pembangunan kernel Linux saja yang masih dikontrol oleh Linus sendiri. Sedangkan bagian lain dari sistem operasi Linux telah dikembangkan oleh banyak pihak. Oleh karenanya sekarang kita dapat melihat berbagai macam distro (distribusi, jenis) Linux yang jumlahnya ratusan jenis. Salah satu distro yang terkenal adalah RedHat. Selain itu ada juga distribusi Slackware dan Debian yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Linux juga diadaptasi ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang, RedFlag Linux di Cina, dll. Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program-program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, XFree, GNOME desktop, dll. Boleh dikatakan Linux ada saat ini berkat budaya open source dan fenomena Linux ini pula salah satu bukti kehebatan dari budaya open source.

Aman Bersama LINUX

Aman 1 : LINUX dan VIRUS
Salah satu permasalahan dunia komputer saat ini, dengan berkembangnya INTERNET yang luar biasa cepat adalah virus dan worm. Hampir semua virus/worm yang menyerang pengakses internet adalah virus/worm untuk komputer berbasis MS Windows. Akibatnya, pengguna windows harus selalu siap menderita atau kecewa karena terganggu virus/worm.

Berbahagialah pengguna komputer berbasis LINUX, karena sangat sulit virus berkembang di komputer desktop LINUX. Virus yang dibuat untuk windows tidak merusak LINUX. Bukan berarti tidak ada virus di LINUX,namun virus (lebih tepat disebut worm atau cacing) yang pernah ada, hanya menyerang server LINUX yang kurang terawat atau terlambat di-update keamanannya.

Aman 2 : LINUX dan kecepatan Update/Patch
Masalah kelemahan software buatan manusia (Bug atau hole) dapat diatasi dengan cepat karena ketersediaan kode sumber program (Source Kode). Tidak perlu minta izin kepada pembuat untuk memperbaiki Bug atau menutup hole. jika tidak bisa memperbaiki sendiri, dapat minta tolong orang lain. Jika menggunakan program proprietary, kita hanya dapat menyerahkan atau melaporkan ke pengembang, lalu menunggu perbaikan dari pengembang.

Namun, keamanan jaringan tidak semata-mata ditentukan open atau closed, tapi lebih penting adalah orang yang menjaganya (administrator). Ketersediaan source kode menjadikan nilai keamanan LINUX lebih baik kerena tidak tergantung ke vendor, dan tidak perlu izin untuk memperbaikinya.

Looking for a New Software for Linux? Click Here