Thursday, July 10, 2014

5 Tips Sehat dari Dr.Oz

Sejak muncul di acara bincang-bincang televisi Oprah Winfrey Show tahun 2004, Dr.Mehmet Oz telah dianggap sebagai guru untuk setiap hal yang berkaitan dengan kesehatan.

Berikut adalah beberapa tips kesehatan yang tak pernah ketinggalan zaman dari pria yang disapa Dr.Oz itu.

1. Pentingnya serat
Dalam banyak kesempatan Dr.Oz selalu mengingatkan pentingnya memasukkan serat dalam menu harian. Tak berlebihan memang karena serat punya manfaat besar dalam penurunan berat badan, pencernaan, bahkan mencegah kanker.

Salah satu tips yang diberikan Dr.Oz untuk mengonsumsi serat adalah dalam bentuk "minuman hijau" setiap pagi. Selain kaya akan antioksidan, jus sayuran ini juga akan memenuhi 28 persen kebutuhan serat harian.

2. Pentingnya kehidupan seks
Kehidupan seks yang hangat dan memuaskan sangat berpengaruh pada kesehatan dan kebahagiaan. Seks akan meningkatkan denyut jantung dan juga menurunkan stres. Dr.Oz merekomendasikan hubungan seks 2-3 kali dalam seminggu. Meski begitu, menurutnya yang lebih penting adalah kualitas.

3. Lakukan yoga
Dr.Oz melakukan yoga setiap hari untuk meningkatkan kelenturan, fokus, menjaga bentuk tubuh, dan mengurangi stres.

4. Tak perlu memusuhi lemak
Walau Dr.Oz menyarankan untuk menghindari lemak trans, namun ia mengatakan agar kita tak perlu takut terhadap lemak. Tentunya lemak sehat seperti minyak zaitun atau alpukat. Lemak tersebut juga membantu tubuh menyerap nutrisi dengan lebih efisien.

5. Belajar memasak
Jika Anda selalu mengandalkan menu restoran atau makanan siap saji, mulailah belajar memasak. Tak ada cara lebih baik untuk mendukung upaya kita menjalani pola hidup sehat dalam jangka panjang jika kita tidak mengontrol bahan-bahan makanan yang dimasak.

Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Sakit Kepala

Hampir setiap orang pernah merasakan sakit kepala. Kendati umum dialami, namun sakit kepala ternyata masih menjadi misteri di dunia kedokteran. Banyak teori seputar penyebab sakit kepala, mulai dari ketegangan otot, sampai faktor "keliaran" senyawa kimia dalam otak.

Nah, jadi sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh ketika mengalami sakit kepala? Andrew Charles, peneliti dari University of California di Los Angeles menjelaskan, saat terjadi sakit kepala, dampaknya bukan hanya kepala saja tetapi juga beberapa bagian tubuh lain.

Jika sakit terjadi ringan hingga sedang di dua sisi kepala, maka barangkali Anda mengalami sakit kepala tegang (tension headache). Bila hanya terjadi pada satu sisi, maka kemungkinan ada batang otak yang disebut generator migrain yang diaktifkan.

Inilah saat pusat nyeri di tubuh menjadi aktif. Meskipun Anda mungkin akan merasa seperti sedang ditusuk-tusuk, namun sebenarnya mungkin tidak demikian.

Selain itu, dampak juga bisa dirasakan pada sistem pencernaan. Misalnya saat mengonsumsi makanan mungkin akan terasa mual bahkan muntah. Di sisi lain, sakit kepala juga memicu diare.

Saat tengah sakit kepala, sistem saraf pun kena imbasnya. Rangsangan akan terasa sangat sensitif, seperti sentuhan, cahaya, suara dering telepon, atau bau parfum, terkadang justru memperburuk rasa sakit.

Cara terbaik untuk menghadapi sakit kepala adalah mencegahnya. Melakukan rutinitas tanpa mencoba-coba hal yang memicu sakit kepala adalah kuncinya. Cukup asupan air dan tarik napas dalam-dalam juga mampu membantu untuk menghindarinya.

Bila sudah terlanjur merasakan sakit kepala, maka obat-obatan mungkin bisa jadi solusi. Pengalihan perhatian seperti menonton video atau sekedar berjalan-jalan juga disebut-sebut mampu mengurangi gejalanya.

Ternyata "Begadang" dapat menjadi terapi depresi

Kurang tidur memang dapat memicu gangguan mental, seperti depresi. Namun ternyata begadang atau tidak tidur semalaman dapat menjadi terapi depresi yang memberikan efek dengan cepat.

Studi awal menemukan, enam dari sepuluh pasien dengan depresi menunjukkan pemulihan gejala setelah satu hari menjalani terapi ini. Bahkan efek yang dihasilkan lebih baik daripada terapi pemberian obat antidepresan selama enam hingga delapan minggu.

Menurut peneliti, kekurangan tidur dapat meningkatkan produksi senyawa kimia yang berperan dalam menyampaikan pesan seperti serotonin. Peran ini sama seperti bagaimana obat antidepresan bekerja.

Beberapa studi menemukan 40-60 persen pasien depresi terbantu dengan tidak tidur selama waktu yang panjang. Kendati demikian, efeknya belum bisa bertahan lama, setelah pasien bangun kembali dari tidur, gejala depresi akan muncul kembali.

Kini peneliti asal Medical University of South Carolina dan Rhode Island Hospital tengah melakukan terapi begadang yang dikombinasikan dengan dua terapi lainnya. Studi ini dikenal dengan istilah kronoterapi tripel yang diharapkan akan menunjukkan hasil yang cepat dan tahan lama. Percobaan dilakukan selama sembilan minggu untuk satu kali percobaan.

Prinsip kronoterapi tripel ini menggabungkan terapi begadang dengan pemberian obat antidepresan, serta terapi cahaya terang. Peneliti akan melakukan terapi ini pada 80 pasien dengan depresi moderat hingga berat, depresi setelah melahirkan, hingga gangguan bipolar.

Carmine Pariante, profesor di bidang psikiatri biologi di Institute of Psychiatry di King's CollegeLondon mengatakan, dengan mengombinasikan kurang tidur dengan terapi tidur lainnya yang sudah diketahui bermanfaat untuk depresi, ada ekspektasi beralasan untuk membuat aksi obat antidepresan lebih kuat dan tahan lama.

"Jika terbukti benar, ini akan jadi satu langkah penting, baik untuk mengerti mekanisme penyebab depresi, sekaligus untuk menemukan terapi baru bagi mereka yang tidak mempan saat diberi terapi depresi pada umumnya," ujar Pariante.

Tanda Kurang Tidur Selain "Ngantuk"



KOMPAS.com - Saat kurang tidur, tanda-tanda yang paling jelas dapat Anda rasakan adalah rasa kantuk. Namun ternyata ada pula tanda-tanda kurang tidur yang terjadi pada diri Anda meskipun tidak merasa kantuk sekalipun.

Shelby Freedman Harris, pakar tidur dan direktur kedokteran perilaku tidur di Montefiore Medical Center di New York mengatakan, ada 10 tanda yang mungkin selama ini tidak sadari dan menunjukkan Anda harus segera membuat tidur sebagai prioritas. Nah, inilah 10 tanda yang dimaksud.

1. Bisa tidur secara tiba-tiba
Banyak orang masih berpikir dapat tidur secara tiba-tiba merupakan hal yang baik, padahal sebaliknya, ini adalah tanda-tanda Anda kurang tidur. Jika secara rutin dapat tidur dalam jangka waktu lima menit setelah berbaring, maka mungkin Anda mengalami kekurangan tidur, bahkan gangguan tidur.

2. Lebih impulsif dari biasanya
Bila tak bisa mengontrol diri untuk mengambil makanan yang biasanya tak menarik perhatian kita, ini bisa jadi tanda-tanda kurang tidur. Kurang tidur akan membuat area di otak yang mengatur kontrol impuls, asosiasi visual, dan perhatian akan terganggu. Inilah yang membuat orang yang kurang tidur sulit mengontrol impuls.

3. Gampang lupa
Tidur dibutuhkan untuk membentuk memori, sehingga kurang tidur dapat berakibat pada kesulitan untuk mengingat sesuatu. Kurang tidur juga membuat Anda sulit untuk bersikap rasional dan berhati-hati.

4. Lebih mudah lapar
Kurang tidur meningkatkan nafsu makan dengan mempengaruhi dua hormon dalam tubuh yaitu leptin dan ghrelin. Lepton merupakan hormon yang mengatakan kepada tubuh untuk berhenti makan, sebaliknya ghrelin. Saat kurang tidur kadar hormon ghrelin lebih tinggi daripada leptin sehingga tubuh pun lebih mudah lapar.

5. Sulit fokus
Bila sulit berkonsentrasi ketika menyetir atau sekedar berjalan, mungkin Anda kurang tidur. Pasalnya kurang tidur membuat kesadaran Anda menurun dan akan sulit untuk fokus terhadap tugas. Bila sudah mulai mengalaminya, artinya Anda pun harus menambah wakut tidur Anda.

Mengapa Tubuh Kadang Tersentak Tiba-tiba Saat Ingin Tidur?

Jakarta, Pernah mengalami kejadian tersentak tiba-tiba saat sedang berbaring di kasur dan mencoba untuk tertidur? Terkadang tangan atau kaki kita akan tersentak dengan sendirinya saat tubuh belum benar-benar tertidur.

Peristiwa tersentaknya kaki saat ingin tertidur dikenal dengan sebutan hypnic jerk atau sleep starts. Sebagian besar orang pernah mengalaminya dan hal tersebut bersifat normal.

Menurut pengajar ilmu psikologi dan ilmu kognitif dari University of Sheffield, Tom Stafford, hpynic jerk disebabkan oleh transisi otak dari fase bangun menjadi fase tidur.

"Hypnic jerk sepertinya adalah tanda bahwa sistem motorik tubuh masih bisa memegang kendali saat kelumpuhan tubuh akibat tidur (sleep paralysis) mulai mengambil alih," ujar Stafford, dikutip dariBBC, Selasa (8/7/2014).

Menurut Stafford tubuh memiliki dua sistem saling berlawanan yang membantu manusia menjalani keseharian. Salah satu sistem tersebut adalah kumpulan sel saraf dalam otak bernama sistem aktivasi retikuler yang saat beroperasi penuh maka orang tersebut dalam keadaan bangun. Di sisi lain ada juga saraf ventrolateral preoptic nucleus (VLPO) yang bertanggung jawab saat tubuh memasuki fase tidur pada malam hari.

Biasanya saat seseorang tertidur dan bermimpi, orang tersebut aktif dalam mimpi namun tubuh tidak ikut bergerak. Hal tersebut dikarenakan tubuh dalam keadaan lumpuh karena sistem aktivasi retikuler tidak aktif penuh.

Berkaitan dengan hal tersebut, menurut Stafford saat tubuh belum sepenuhnya tertidur karena alasan yang masih belum jelas oleh peneliti, sistem aktivasi retikuler secara acak akan aktif tiba-tiba mengalahkan pengaruh VLPO.

"Dengan kata lain, hypnic jerk adalah usaha terakhir dari sistem saraf motorik siang hari atas kontrol tubuh," tutup Stafford.