Thursday, December 18, 2014

Inspirasi Kursi di Taman Belakang

1. Kursi Taman Retro

Kursi di atas mengingatkan kita akan kursi rotan tahun 50-an. Kursi bergaya retro tetap terlihat modern dengan bahan aluminium pada rangkanya. Warna putih yang minimalis dapat menjadi pilihan.
 Kursi Taman Retro

2. Kursi Taman Santai

Kursi di atas nyaman untuk Anda menyenderkan punggung dan berbaring santai di pagi dan sore hari. Warna orange akan memberi kesan terang dan ceria.
 Kursi Taman Santai

3. Kursi Taman Unik

Kursi yang terbuat dari kayu lapis di atas memiliki struktur ergonomis yang mengingatkan kita akan bentuk binatang laut Nautilus, Kepompong, dan sepasang tulang rusuk. Kursi taman yang unik dapat membuat halaman rumah Anda tambah menarik.
Kursi Taman Unik

sumber :  Rumahku.com

Cara Membuat Rak Sepatu Sendiri dari pipa PVC

Siapa yang senang dengan rumah yang berantakan dan tak karuan? Pandangan mata menjadi tak sedap, selain itu potensi penyebaran kuman penyakit akibat benda-benda yang kotor bisa semakin cepat. Salah satunya jika sepatu di rumah tidak disusun dengan baik. 

Solusi terbaik adalah dengan menyediakan rak sepatu di rumah. Namun jika saat itu Anda sedang tidak memiliki uang, atau butuh untuk keperluan yang lain, membuat rak sepatu karya Anda sendiri dapat menjadi solusi.  

Mau tau, bagaimana cara membuat rak sepatu sendiri ? Berikut ini ulasannya.

1. Siapkan Pipa PVC

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan pipa PVC dengan diameter sekitar 6-8 inci. Setelah itu potong-potong menjadi beberapa bagian dengan panjang yang sama.
 Siapkan Pipa PVC

2. Rekatkan Dengan Lem Pipa

Setelah menyiapkan pipa, rekatkan pipa-pipa tersebut dengan menggunakan lem pipa.

 

 

 

 3. Bentuk Rak Sesuai Dengan Keinginan

Anda pun dapat pula membentuk rak sepatu buatan Anda sesuai dengan keinginan. Ketika membentuk, jangan lupa untuk memperhatikan luas ruangan Anda.  Agar lem merekat kuat, apit pipa-pipa tersebut dengan benda yang berat sehingga bentuknya tidak berubah dan sesuai keinginan Anda.
sumber

3 Penyebab Pembuluh Darah Pecah

Pecahnya pembuluh darah merupakan penyebab kematian mendadak manusia.

Ilustrasi pembuluh darah pecah.


Kasus pembuluh darah pecah adalah salah satu penyebab kematian yang kini sangat familiar. Untuk itu, segera kenali apa penyebab dan gejalanya agar Anda bisa mewaspadainya sedari awal. Pecahnya pembuluh darah adalah salah satu kondisi yang dapat merenggut nyawa seseorang dan merupakan salah satu penyebab kematian mendadak bagi manusia.
Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi pada siapa saja, tak peduli usia muda ataupun tua. Akibat pecahnya pembuluh darah bergantung dari letak pembuluh darah mana yang pecah dan volume darah yang keluar. Jika letaknya tidak vital, maka belum tentu menyebabkab kematian, bisa saja kembali normal dengan kecacatan yang minimal.
Hati-hati dan waspada bagi memiliki riwayat kolesterol tinggi dan hipertensi.

Ada sebanyak tiga penyebab pembuluh darah pecah, yaitu:
1. Faktor bawaan.

Faktor ini biasanya disebut dengan aneurisma, yaitu kondisi pembuluh darah melebar dan akhirnya pecah. Pecahnya pembuluh darah bisa juga diawali dengan pembuluh darah yang menebal (terjadi pengapuran) dan biasanya terjadi pada pendereta diabetes. Semakin lama, pembuluh darah yang menebal ini akan menumbat aliran darah ke otak.
Jika dibiarkan, bisa akan pecah. Sedangkan pembuluh darah yang menipis, biasanya terjadi pada penderita hipertensi. Tekanan darah yang tinggi akan membuat pemilih pembuluh darah tipis ini akan pecah.

2. Kelainan Bentuk Pembuluh Darah.

Misalnya karena dinding pembuluh darah yang lemah atau karena perbedaan ukuran dinding pembuluh darah yang satu dengan yang lainnya. Kelainan bentuk pembuluh darah ini juga disebut dengan AVM atau Arterio Venous Malformation yaitu suatu kondisi dimana pembuluh darah arteri dan vena yang saling mempunyai ukuran yang berbeda. Kelainan ini sering terjadi pada bagian otak.

3. Pembuluh Darah Menipis Karena Efek Konsumsi Obat.

Salah satu obat yang dapat menyebabkan menipisnya pembuluh darah adalah obat antikoagulen seperti ASPIRIN dan Clopidrogel yang bersifat mengencerkan darah. Oleh karena itu, seseorang yang mengkonsumsi obat ini harus dalam pengawasan dokter.

Sumber