Wednesday, December 9, 2015

Alasan kenapa orang tidak bisa kaya seumur hidupnya


Tak sedikit saudara-saudara kita yang memiliki kemampuan finansial yang sangat terbatas, bahkan hingga akhir hayatnya. Kenapa mereka ini, apakah mereka bodoh?…. Tidak berpendidikan tinggi?… Jawabannya bukan sesederhana itu, dan itu bukan ukuran mutlak bagi orang untuk bisa kaya. Pengangguran intelektual adalah istilah satir yang biasa ditujukan kepada orang yang berpendidikan tinggi namun ilmu yang mereka dapatkan tidak dapat mereka gunakan untuk tujuan kesejahteraanya; apakah mereka “bodoh?” . Tentu tidak kan?…
Sementara itu banyak Orang yang hanya tamatan sekolah dasar biasanya dianggap kurang intelek – bahkan banyak juga yang tak tamat –  tapi nyatanya, mereka bisa menjadi pengusaha sukses dan kaya raya. Jadi apakah alasan dibalik ini sebenarnya?…
Pada sisi lain, harga tanah dan rumah kian melesat. Tanpa pertumbuhan rezeki yang signifikan, banyak pasangan muda yang tidak akan sanggup beli rumah, dan terkena sindrom MTMM + SM = mangan turu melu morotuo, sampe mati.
Ini alasan besar, kenapa orang stagnan, tidak pernah kaya seumur hidupnya – Sebagai bahan kajian untuk intropeksi diri
http://cikalnews.com/static/data/berita/foto/besar/29511154256panen.jpg
Alasan pertama : Pesimis
Pesimis adalah masalah mindset atau kepercayaan diri yang tinggalnya dialam bawah sadar seseorang. Seringkali orang dengan tanpa ia sadari memiliki kilatan pesimisme di dalam hatinya.
“Mana mungkin saya bisa menjadi pengusaha… Jangankan modal, biaya untuk menutupi kehidupan sehari-haripun rasanya begitu berat”., “Saya tidak ada bakat untuk jadi orang kaya..”. atau “Jangan-jangan rumahpun saya nanti gak bisa beli”.
Pertanyaan-pertanyaan pada diri secara negatif(Self talk negatif) seperti diatas mungkin terkadang melintas dalam hati. Nah, inilah serangkaian sugesti negatif yang sering membentuk bayang-bayang pesimisme dalam jiwa.
Dan tahukah anda bahwa; Energi negatif seperti itu akan diserap oleh Alam, dan kemudian dikembalikan lagi kepada diri Anda untuk menjadi KENYATAAN.
Maka disini berlaku prinsip Law Of Attraction “what you think is what you get.”
Self talk negatif yang Anda pikirkan akan berkembang, dan suatu saat benar-benar bisa menjadi fakta!
Alasan ke 2 :Semangat belajar yang buruk
Memang perjalanan untuk mengubah nasib itu panjang, dan benar-benar tak mudah dijalani. Sungguh melelahkan, sehingga membutuhkan street smart atau kecerdasan jalanan yang luarbiasa. Dan karena itu, learning spirit mesti terus dikibarkan.
Tapi sayangnya banyak orang yang tidak memiliki “panjang akal”. Banyak sekali orang yang tidak punya kemandirian untuk belajar dan mencari solusinya hingga tuntas, manja, terus bertanya, serta  malas mencari solusi secara mandiri. Dalam fikirannya maunya terus dibimbing seperti anak masih SD. Samasekali tidak memiliki inisiatif untuk belajar secara mandiri, kemudian menemukan solusi yang aplikabel.
Perjalanan mengubah nasib dan tingkat kesejahteraan ekonomi pasti akan nyungsep pada saat semangat belajar sendiri dan kemampuan mandiri itu lenyap dari diri kita.
Alasan ke 3 :  Suka bertanya tanpa usaha – Bahasa kerennya, “Talk Only, no Action”
Ini adalah tipe orang yang suka banyak omong, sok pinter, namun tidak pernah menjalankannya. Lha kapan mau makmur, kalau kerjanya cuma omong doang nggak pernah action.
Contoh tipe ini adalah setiap kali ketemu, bicaranya panjang lebar tentang sebuah rencana, akan melakukan ini itu, dan lain-lain berpanjang-panjangan. Dan ketika ketemu bulan berikutnya, dia masih ngomong hal yang sama. Tapi hampir semua rencananya itu belum ada yang dijalankan.
Namun ada juga orang yang memang ingin berubah. Semua rencananya disimpan dalam hati, lebih baik karena tak banyak omong. Tapi  apa yang dipendam dalam hati itu terus saja dipendam sampai rambutnya ubanan. Pada akhirnya, tanpa action juga.
Kenapa mereka demikian?. Mungkin karena dia malas, atau tipe yang suka menunda-nunda. Tunda terus saja sampai sampeyan pensiun mas. Baru setelah pensiun kaget, lho kok tabunganku tak cukup untuk sisa hidup?… hmmm kapokmu kapan le…
Alasan ke  4 : Kurang gigih
Okelah, mungkin akhirnya dia sudah mau berjalan, dan take action juga. Sayangnya, dia kurang gigih, istilahnya Low level of resiliency. Begitu dia menghadapi sebuah problem, dia langsung menyerah. Langsung balik kanan bubar jalan grak!!!
Padahal sudah banyak sekali studi tentang perubahan nasib manusia yang menemukan : elemen paling kunci dalam perjuangan mengubah tingkat penghasilan itu adalah resiliensi, daya juang, keuletan dan kegigihan.
Sebab cerita kesuksesan itu sering ditentukan oleh sejauh mana orang bisa terus berjalan saat cobaan demi cobaan terus datang menghadang. Saat Anda bisa bangun 9 kali, ketika Anda menemui kegagalan 8 kali.
Alasan ke 5 : PELIT
Alasan yang kelima dan terakhir ini sederhana,  berurusan dengan dimensi spiritualitas. Dan layak kita sebut karena bersifat anti-tesa dengan ajaran klasik yang bunyinya seperti ini : The more you give, the more you get. Semakin banyak Anda memberi, maka Anda justu akan semakin kaya.
Jalan keberkahan akan terus terbuka saat kita tekun memberikan sedekah senyuman, sedekah ilmu, sedekah materi, atau sedekah kebaikan yang terus mengalir.
Pada Saat kita punya keikhlasan untuk berbagi kebaikan, mungkin pintu rezeki akan selalu datang dari arah yang tak pernah Anda duga.
Itulah 5 alasan bagi banyak orang, kenapa mereka stagnan sampai tua bahkan hingga akhir hayatnya

sumber : Riyani Djangkaru – Kaskus, tipscaraterbaik.com 

10 Alasan memasak pakai microwave bahayakan kesehatan

Saat ini di Indonesia tak sedikit orang yang menggunakan microwave untuk memasak, terutama kalangan menengah ke atas. Microwave menjadi salah satu alat memasak yang cukup efisien dan hemat energi. Hal ini membuat microwave menjadi salah satu alat yang nyaman dipakai.

Namun penelitian mengungkap bahwa microwave ternyata memiliki efek yang cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh. Beberapa bukti yang diungkap oleh peneliti di antaranya adalah pada tahun 1991 ketika seorang pasien meninggal saat melakukan transfusi darah. Diketahui bahwa perawat menghangatkan kantung darah menggunakan microwave.

10 Alasan memasak pakai microwave bahayakan kesehatan
Diketahui bahwa menghangatkan darah menggunakan microwave bisa mengubah darah yang berujung pada kematian pasien tersebut. Dari sini peneliti mulai mencurigai bahwa panas yang dihasilkan oleh microwave bisa mengubah zat yang dihangatkannya.

Dr Hans Ulrich Hertel, seorang ilmuwan dalam bidang makanan di Swiss mengeluarkan penelitian yang menunjukkan bahwa menggunakan microwave untuk memasak bisa memberikan efek yang berbahaya pada tubuh, terutama pada darah.

Berikut adalah sepuluh alasan mengapa memasak menggunakan microwave berbahaya untuk kesehatan, menurut Dr Hertel, seperti dilansir oleh Daily Health Post (08/01).

1. Mengonsumsi makanan yang dimasak menggunakan microwave secara terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

2. Tubuh manusia kesulitan untuk memproses produk sampingan yang muncul ketika makanan dimasak atau dihangatkan menggunakan microwave.

3. Hormon pria dan wanita seketika berhenti berproduksi atau berubah jika terus-menerus mengonsumsi makanan menggunakan microwave.

4. Efek dari produk sampingan yang muncul akibat penggunaan microwave pada makanan bisa bertahan dalam tubuh manusia dalam jangka waktu yang lama.

5. Menggunakan microwave untuk mengolah makanan bisa mengurangi mineral, vitamin, dan nutrisi yang ada di dalamnya sehingga tubuh hanya mendapatkan sisa yang sulit diolah.

6. Microwave bisa mengubah mineral dalam sayuran menjadi zat kanker yang mengandung radikal bebas dan berbahaya untuk tubuh.

7. Makanan yang dimasak menggunakan microwave bisa menyebabkan pertumbuhan kanker perut dan usus. Hal ini kemungkinan menjelaskan semakin banyaknya jumlah kanker usus besar di Amerika.

8. Mengonsumsi makanan yang dimasak menggunakan microwave dalam waktu yang lama bisa menyebabkan perkembangan sel kanker dalam darah.

9. Makanan yang dimasak menggunakan microwave bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh.

10. Sering mengonsumsi makanan yang dimasak menggunakan microwave bisa menyebabkan berkurangnya daya ingat, konsentrasi, kecerdasan, serta membuat emosi menjadi tak stabil.

Itulah beberapa alasan yang dikemukakan peneliti terkait dengan penggunaan microwave untuk memasak dan mengolah makanan. Sebaiknya mulai saat ini Anda berhati-hati ketika menggunakan microwave. Menggunakan sesekali tak masalah, namun jangan terlalu sering.

sumber : Merdeka.com

Bahaya Akibat Sering Memanaskan Makanan dengan Microwave

Di sela-sela kesibukan yang begitu tinggi dan karena alasan kepraktisan, kehadiran microwave memang menjadi solusi untuk memanaskan atau memasak makanan dengan lebih cepat karena cukup dengan menekan tombol, mengatur waktu dan menunggu beberapa saat makanan sudah siap untuk dikonsumsi. Namun dibalik kepraktisan tersebut, microwave memberikan efek samping apabila sering digunakan karena efek radiasi gelombangnya ketika proses pemanasan berlangsung.
bahaya sering memanaskan makanan dengan microwave
1.    Memunculkan zat karsinogen
Bahaya yang paling fatal dari penggunaan microwave untuk memanaskan makanan adalah munculnya senyawa karsinogen pada makanan. Zat karsinogen merupakan zat berbahaya yang menjadi salah satu penyebab tumbuhnya sel kanker. 
2.    Menghancurkan nutrisi makanan
Sebanyak apapun nutrisi yang terkandung dalam suatu makanan, semua nutrisi tersebut akan hilang seketika jika kamu memanaskan atau memasaknya dengan microwave. Hal ini disebabkan karena gelombang radiasi yang dipancarkan oleh microwave saat proses pemanasan akan mengubah struktur molekul dalam makanan, sehingga kandungan gizi dan nutrisi di dalamnya akan berkurang bahkan akan hilang.
3.    Melenyapkan kandungan nutrisi dalam ASI
Memanaskan ASI dengan microwave justru akan merusak molekul-molekul nutrisi yang terkandung di dalamnya, bahkan dapat memunculkan bakteri-bakteri yang bisa membahayakan buah hati. 
4.    Mengubah pola denyut jantung
Jika sering mengkonsumsi makanan yang dipanaskan dengan microwave akan membuat detak jantung menjadi tidak beraturan. Radiasi gelombang dari microwave akan berdampak langsung pada tubuh, termasuk juga jantung. 
5.    Mengubah komposisi darah
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hans Swiss Hertel menemukan bahwa perubahan komposisi darah akan terjadi pada orang yang mengkonsumsi makanan yang dipanaskan atau dimasak dengan microwave. Hal tersebut disebabkan karena jumlah sel darah merah orang akan menurun, sedangkan jumlah sel darah putih dan kadar kolesterolnya akan naik hingga diluar batas normal. 
Setelah mengetahui bahayanya, sebaiknya hindari pemakaian microwave secara berlebihan agar terhindar dari masalah yang tidak diinginkan


sumber: Kesehatanpedia.com