Thursday, December 18, 2014

3 Penyebab Pembuluh Darah Pecah

Pecahnya pembuluh darah merupakan penyebab kematian mendadak manusia.

Ilustrasi pembuluh darah pecah.


Kasus pembuluh darah pecah adalah salah satu penyebab kematian yang kini sangat familiar. Untuk itu, segera kenali apa penyebab dan gejalanya agar Anda bisa mewaspadainya sedari awal. Pecahnya pembuluh darah adalah salah satu kondisi yang dapat merenggut nyawa seseorang dan merupakan salah satu penyebab kematian mendadak bagi manusia.
Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi pada siapa saja, tak peduli usia muda ataupun tua. Akibat pecahnya pembuluh darah bergantung dari letak pembuluh darah mana yang pecah dan volume darah yang keluar. Jika letaknya tidak vital, maka belum tentu menyebabkab kematian, bisa saja kembali normal dengan kecacatan yang minimal.
Hati-hati dan waspada bagi memiliki riwayat kolesterol tinggi dan hipertensi.

Ada sebanyak tiga penyebab pembuluh darah pecah, yaitu:
1. Faktor bawaan.

Faktor ini biasanya disebut dengan aneurisma, yaitu kondisi pembuluh darah melebar dan akhirnya pecah. Pecahnya pembuluh darah bisa juga diawali dengan pembuluh darah yang menebal (terjadi pengapuran) dan biasanya terjadi pada pendereta diabetes. Semakin lama, pembuluh darah yang menebal ini akan menumbat aliran darah ke otak.
Jika dibiarkan, bisa akan pecah. Sedangkan pembuluh darah yang menipis, biasanya terjadi pada penderita hipertensi. Tekanan darah yang tinggi akan membuat pemilih pembuluh darah tipis ini akan pecah.

2. Kelainan Bentuk Pembuluh Darah.

Misalnya karena dinding pembuluh darah yang lemah atau karena perbedaan ukuran dinding pembuluh darah yang satu dengan yang lainnya. Kelainan bentuk pembuluh darah ini juga disebut dengan AVM atau Arterio Venous Malformation yaitu suatu kondisi dimana pembuluh darah arteri dan vena yang saling mempunyai ukuran yang berbeda. Kelainan ini sering terjadi pada bagian otak.

3. Pembuluh Darah Menipis Karena Efek Konsumsi Obat.

Salah satu obat yang dapat menyebabkan menipisnya pembuluh darah adalah obat antikoagulen seperti ASPIRIN dan Clopidrogel yang bersifat mengencerkan darah. Oleh karena itu, seseorang yang mengkonsumsi obat ini harus dalam pengawasan dokter.

Sumber 

No comments: