Secara normal, mulut yang kering karena air liur yang kurang atau kurang melakukan aktivitas berkunyah, memang dapat menyebabkan bau tidak segar. Hal itulah yang terjadi saat kita berpuasa karena selama 14 jam tidak ada makanan yang kita kunyah dan tidak ada air atau cairan yang kita minum.
Namun jika bau mulut tak sedap yang terjadi terasa berlebihan, maka kita perlu mencurigai ada penyebab lain. Salah satunya adalah masalah pada rongga mulut. Keadaan rongga mulut yang berpotensi menimbulkan bau mulut adalah karies atau gigi berlubang, atau sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi (gingivitis), atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar.
Selain masalah rongga mulut, bau mulut yang tak sedap dapat ditimbulkan karena adanya kelainan organ lain. Yang bisa menjadi penyebab bau mulut yang tak sedap, antara lain kelainan pada telingga, hidung, tenggorokan, organ paru dan saluran pencernaan, serta gangguan pada liver. Kanker pada saluran cerna juga dapat menyebabkan bau mulut tak sedap. Penyakit lain yang dapat menyebabkan bau mulut, antara lain penyakit kencing manis dengan gula darah yang tidak terkontrol. Sedangkan gangguan paru yang dapat menyebabkan bau mulut tak sedap adalah infeksi paru, baik akut maupun kronik.
Pasien dengan kelainan pada sinus, berupa sinusitis, juga bisa mengalami bau mulut tak sedap. Kelainan yang terjadi pada saluran cerna yang bisa menyebabkan bau mulut adalah adanya radang pada kerongkongan (GERD), tukak pada lambung atau usus dua belas jari dan radang lambung yang disebabkan oleh kuman Helicobacter pylori.
Mengingat banyaknya kemungkinan penyebab bau mulut yang tak sedap, maka jika Anda mengalaminya, sebaiknya cari tahu apakah bau tersebut diakibatkan mulut kering karena berpuasa Ramadan, atau masalah yang lain. Untuk itu, berkonsultasilah kepada dokter.
Namun jika bau mulut yang terjadi akibat mulut kering karena berpuasa Ramadan, maka menurut Ari Fahrial Syam, praktisi klinis, Anda dapat meminimalkannya dengan cara-cara berikut ini:
- Gosok gigi dan lidah setelah sahur dan berbuka puasa untuk menjaga kebersihan mulut.
- Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.
- Minum air putih sebanyak 8-10 gelas saat berbuka puasa dan sahur.
- Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan selama berbuka dan sahur. Beberapa buah-buahan, seperti semangka, bengkoang, baik dikonsumsi karena banyak mengandung air.
- Hindari merokok karena rokok memperburuk kebersihan mulut dan menimbulkan aroma yang tidak sedap.
- Jika kebetulan ada masalah dengan gigi selama berpuasa, segera kontrol kepada dokter gigi agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
- Hindari makanan berorama tajam, antara lain bawang, petai, jengkol serta durian.
- Hindari makanan yang mudah lengket pada gigi, seperti cokelat, es krim, biskuit dan kue basah lain. Jika memang tetap ingin mengonsumsi makanan tersebut, segera berkumur atau dibersihkan agar makanan tersebut tidak menempel pada gigi dalam waktu yang lama.
No comments:
Post a Comment