Monday, August 25, 2014
Tips Mengatasi Stres di tempat Kerja
Namun, bagaimana cara
Anda mengelola serta mengatasi stres yang sedang Anda rasakan yang akan
membedakan kualitas Anda dengan karyawan yang lain.
-
Tekanan-tekanan yang dirasakan oleh banyak orang di
tempat kerja dapat membuat seseorang menjadi stres. Jika dibiarkan terus
berlarut-larut tanpa ada solusi maka stres dapat membuat produktivitas
seseorang mengalami penurunan dan jika sudah demikian maka tak heran
perusahaan melakukan kaji ulang terhadap kinerja karyawan tersebut,
teguran berupa sangsi bahkan hingga pemecatan bukan tidak mungkin
terjadi.
Stres di tempat kerja adalah hal yang biasa dialami oleh setiap karyawan, namun kemampuan masing-masing individu dalam mengatasi stres yang dialaminya dapat berbeda-beda. Mendeteksi sedini mungkin apakah Anda sedang mengalami stres di tempat kerja adalah sangat penting sebelum perusahaan mengetahuinya. Tanda-tanda stres yang dialami tiap-tiap karyawan juga berbeda-beda, namun jika Anda mengalami atau merasakan satu dari kelima tanda umum berikut ini ada baiknya Anda perlu beristirahat sejenak untuk menenangkan diri, mengumpulkan kekuatan kembali agar bisa bekerja dengan maksimal, dan kelima tanda tersebut adalah:
1. Anda benci hari Senin
Kekhawatiran yang berlebihan akan hari Senin mungkin menyebabkan Anda tidak memiliki semangat untuk menghadapinya. Tandanya, pada Minggu malam Anda tidak dapat tidur dengan nyenyak memikirkan tugas-tugas yang harus segera diselesaikan keesokan harinya.
2. Jam kerja terasa panjang
Seseorang yang sedang mengalami stres akan terlihat sering murung dan tidak memiliki semangat, sehingga merasakan jam kerjanya terasa sangat panjang dengan ditandai berkali-kali melihat ke arah jam.
3. Menunda-nunda pekerjaan
Pekerjaan yang monoton seringkali membuat seseorang mengalami kebosanan, jika seseorang sudah dijangkiti rasa bosan maka kebiasaan menunda-nunda pekerjaan akan sering dia lakukan.
4. Tidak memiliki teman di tempat kerja
Stres yang dialami oleh seseorang dapat menyebabkan seseorang dijauhi oleh rekan-rekan kerjanya, karena stres dapat mempengaruhi emosi seseorang entah itu menjadi pendiam atau malah menjadi sensitif dan pemarah.
5. Ingin keluar dari pekerjaan
Karena tak kunjung menemukan solusi atas permasalahannya, seseorang yang merasa tertekan karena stres umumnya memutuskan berkali-kali ingin untuk segera keluar dari pekerjaan.
Sebagai karyawan memang kita dituntut harus bisa memberikan seratus persen kemampuan kita demi keberlangsungan perusahaan yang mengaji kita. Kebanyakan perusahaan tidak mau tahu tentang kondisi kita, oleh karena itu daripada menunggu perusahaan memahami kondisi kita, ada baiknya kita sendirilah yang harus pandai-pandai mengatur serta mengatasi permasalahan pribadi yang sedang kita alami.
Bekerja di bawah tekanan memang tidak menyenangkan, semua karyawan tentunya merasakan stres tidak hanya Anda. Namun, bagaimana cara Anda mengelola serta mengatasi stres yang sedang Anda rasakan yang akan membedakan kualitas Anda dengan karyawan yang lain. Oleh karena itu, tips berikut mungkin berguna bagi Anda yang sedang mengalami stres, supaya stres yang sedang Anda alami tidak sampai mengurangi produktifitas Anda di tempat kerja:
1. Olahraga
Kelelahan fisik di tempat kerja dapat membuat seseorang mengalami tekanan yang berujung stres. Olahraga yang notabene adalah aktifitas fisik jangan dianggap justru sebagai kegiatan yang akan menambah kelelahan Anda. Tubuh yang tidak terlatih atau jarang berolahraga adalah penyebab utama mengapa Anda mudah mengalami kelelahan fisik. Oleh karena itu, mulai saat ini Anda bisa memasukkan olahraga ke dalam daftar kegiatan sehari-hari Anda. Alasan tidak ada waktu pasti menjadi alasan utama yang akan Anda lontarkan, olahraga bisa dilakukan kapan dan di mana saja, sebagai contoh, jika selama ini Anda menggunakan kendaraan bermotor ketika menuju ke tempat kerja, sesekali Anda boleh memutuskan untuk bersepedah ketika berangkat ke tempat kerja.
2. Meditasi
Stres yang dirasakan seseorang bisa hilang dengan cara meditasi yang bisa Anda lakukan di rumah atau mengikuti kegiatan-kegiatan meditasi yang Ada di daerah Anda. Intinya adalah ketenangan batin, dengan meditasi Anda bisa diajak untuk mensugesti diri Anda agar memiliki ketenangan dan kekuatan menghadapi hari-hari Anda di tempat kerja.
3. Yoga
Tidak jauh dari meditasi, yoga adalah salah satu cara yang bisa Anda pilih untuk lakukan guna mengembalikan kemampuan berpikir Anda secara jernih untuk menyelesaikan setiap permasalahan di tempat kerja.
4. Makan makanan sehat
Tututan kerja memerlukan kondisi tubuh yang prima. Di samping olahraga makanan yang Anda konsumsi juga memiliki andil dalam menjaga kesehatan tubuh Anda. Makanan sehat sangat diperlukan untuk menutrisi otak agar dapat digunakan berpikir keras dan menjaga konsentrasi kita.
5. Rekreasi
Setelah bekerja keras selama seminggu penuh tubuh Anda juga perlu istirahat dan rekreasi adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan kepenatan yang selama ini Anda rasakan. Ketika memutuskan untuk rekreasi Anda tidak harus melakukan ke tempat-tempat yang jauh atau melakukan kegiatan yang penuh dengan resiko seperti naik ke gunung. Rekreasi dapat Anda lakukan di tempat-tempat terdekat dengan rumah Anda, seperti memancing, ke kebun binatang, taman kota, toko buku, dan sebagainya. Intinya bukan ke mana Anda pergi tapi bagaimana Anda memanfaatkan dengan efektif hari libur Anda supaya Anda siap untuk melakukan aktifitas kerja keesokan harinya.
Penulis: Agung Candra Setiawan
sumber
Bagaimana Berbicara kepada Anak Remaja Anda tentang Bahaya Narkoba
Memiliki keterbukaan dan
komunikasi yang jujur menunjukkan sebuah sudut pandang bahwa kita
bersedia untuk mendengar tentang apa yang sedang dihadapi para remaja
saat ini.
-
Tanggung jawab kita adalah untuk melindungi anak-anak kita dari segala sesuatu yang merusak.
Pada tahun 2010 lembaga penelitian pemantau masa depan menyatakan, ”narkoba, alkohol, ganja dan rokok adalah barang-barang berbahaya yang sering disalahgunakan oleh anak-anak usia 12 tahun.” Antara usia SMA, 54 persen menyatakan bahwa obat-obatan jenis opioid (seperti golongan Vicodin) sangat mudah untuk diperoleh. Sebagai orangtua, kita perlu untuk berhati-hati dengan jenis resep obat-obatan yang kita miliki dan jenis resep obat-obatan yang anak-anak kita miliki. (Lihat fakta tentang resep obat-obatan tersebut). Kita juga perlu berhati-hati apa yang mungkin terjadi jika resep obat-obatan tersebut disalahgunakan, bagaimana mendukung para remaja mengatasi kecanduan dan apa yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri dalam memahami ciri-ciri kecanduan.
Memahami kecanduan secara umum
Bilamana seseorang disebut pecandu, terjadi ketika mereka tidak lagi memiliki kemampuan kontrol diri dan telah mengembangkan sebuah “keinginan” dan “selera” pada salah satu zat tertentu. Dalam arti, mereka telah mengembangkan ketergantungan pada zat tersebut. Tanpanya, mereka akan mengalami gejala mengasingkan diri dari masyarakat dan lingkungan sekitar.
Mengembangkan “selera” pada salah satu zat tertentu ini muncul dalam dua bentuk: toleransi dan pengasingan diri. Toleransi berkembang ketika otak dan kondisi fisik membuat penyesuaian terhadap jumlah zat yang dikonsumsi. Sebagai contoh, seseorang mungkin merasa seperti “bersemangat” atau “terbang tinggi” setelah meminum dua gelas bir sampai tubuh mereka membangun antibodi sehingga tubuhnya kebal terhadap alkohol. Akhirnya, mereka terpaksa memperbanyak jumlah alkohol yang harus dikonsumsi agar bisa kembali merasakan sensasi yang sama. Pengasingan diri, seperti yang telah disebutkan tadi, muncul ketika tubuh tidak mendapat zat tertentu untuk sementara waktu dan perilaku orang tersebut, respon fisik dan kesadaran emosinya menunjukkan dia membutuhkan zat tersebut agar tetap bisa melakukan aktifitasnya.
Oleh karena itu, para orang tua harus membiasakan diri memahami bagaimana proses kecanduan bekerja dan mengetahui kapan ada tanda-tanda potensial kecanduan:
- Melalaikan tanggung jawab – bagi para remaja, hal ini meliputi
melalaikan pekerjaan rumahnya (Seorang pelajar diketahui selalu memiliki
nilai-nilai bagus, tapi kemudian tiba-tiba ia tidak naik kelas, tidak
pernah mengerjakan tugas rumahnya atau bahkan mengabaikan tugas-tugasnya
yang lain).
- Suka mengambil resiko yang tidak perlu selagi “sakaw” atau “mabuk”
- Melanggar hukum
- Bermasalah dalam hubungan keluarga dan teman
Apa yang harus dilakukan ketika seseorang diketahui menyalahgunakan obat-obatan berbahaya dan kecanduan.
Para orang tua hendaknya jangan menggunakan “kasih yang tegas.” Para pencandu tidak perlu dikucilkan, melainkan hendaknya diberi pelukan, pengertian, dan dukungan agar bisa kembali pulih sepenuhnya. Hal ini berlaku bagi para orang tua yang memiliki anak remaja yang kecanduan terhadap obat-obatan berbahaya. Ini berarti kita tidak boleh mengasingkan diri dalam penyangkalan, tapi menghadapinya dengan kasih tanpa syarat. Kepedulian, kasih sayang, belas kasihan dan perasaan simpati terhadap anak remaja Anda bisa membantu mereka mengenali kecanduan. Bersama-sama, para orang tua dan para remaja bisa mencari bantuan konseling untuk mengatasi kecanduan dan memperoleh kesembuhan sepenuhnya. Kenyataannya, pada artikel Penyalahgunaan obat dan kecanduan – Tanda-tanda, gejala-gejala, dan pertolongan terhadap masalah obat-obatan dan penyalahgunaan zat, ada lima hal penting para orang tua bisa lakukan:
Tetapkan peraturan dan konsekuensi
Para remaja perlu memahami jika ketahuan menggunakan obat-obatan berbahaya pastilah ada konsekuensinya. Jangan pernah membuat ancaman palsu atau membuat peraturan yang tidak bisa diterapkan. Pastikan pasangan anda setuju dengan peraturan tersebut dan siap untuk menerapkannya.
Pantau kegiatan anak-anak remaja anda
Ketahui ke mana dan dengan siapa mereka pergi. Penting juga untuk secara berkala memeriksa tempat-tempat yang memiliki potensi untuk dipakai sebagai tempat menyembunyikan obat-obatan – sebagai contoh di tas ransel, di sela-sela buku, di kotak DVD atau kotak make up. Jelaskan kepada mereka bahwa kurangnya privasi adalah konsekuensi jika ketahuan terbukti menggunakan obat-obatan.
Doronglah mereka agar tertarik pada kegiatan sosial
Bantu para remaja agar menyukai kegiatan dan hobi yang sehat, seperti dalam team olahraga dan kegiatan ekstrakulikuler.
Berbicaralah dengan anak anda tentang masalah pemicunya
Menggunakan obat-obatan bisa disebabkan oleh masalah lain. Apakah anak anda sedang menghadapi kesulitan akan sesuatu? Apakah ada perubahan besar yang terjadi akibat dari perpindahan rumah atau perceraian, yang bisa menyebabkan stress?
Mintalah bantuan
Para remaja seringkali memberontak melawan orang tua mereka tetapi jika mereka mendengar informasi yang sama dari pihak lain yang berwenang, mereka mungkin bersedia untuk mendengarkan. Cobalah minta bantuan pelatih olahraga, dokter keluarga, terapis, atau dari penasihat tentang narkoba.
Jadilah proaktif, carilah informasi dan jadilah terdidik
Para orang tua haruslah waspada tentang bahaya yang mengancam para remaja. Percayalah kita memiliki permasalahan yang sama ketika seusia mereka. Namun, bagaimana cara mereka menghadapinya dan konteks di mana mereka menghadapinya berbeda. Orang tua perlu mengenal jenis obat-obatan yang bisa disalahgunakan. Mendidik diri kita mengenai ciri-ciri dari kecanduan dan bagaimana cara berbicara kepada para remaja kita tentang kecanduan dan penyalahgunaan obat-obatan adalah kunci bagi kesembuhan mereka.
Selain itu, kita juga harus terbuka kepada para remaja tentang siapa saja teman-teman mereka dan bersedia untuk membantu mereka memahami bagaimana mengatasi kecanduan sehingga mereka juga bisa membantu teman-teman yang mencari pertolongan seandainya ada yang kecanduan. Komunikasi yang terbuka dan jujur menunjukkan sudut pandang bahwa kita bersedia mendengarkan tentang apa yang sedang dihadapi para remaja saat ini.
Lingkup pencegahan dan informasi yang mendidik tentang narkoba menjadi lebih jelas. Bagian dari tanggung jawab kita adalah untuk melindungi anak-anak kita dari hal-hal yang bisa merusak – ini meliputi kecanduan dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya. Tanpa mengakui dan secara terbuka membahas masalah ini dengan para remaja, kita membiarkan mereka mudah terjerumus dan terbelenggu dalam kecanduan. Sekali mereka terperosok ke dalamnya, diperlukan waktu yang lama untuk bisa memulihkannya.
Diterjemahkan dan diadaptasi oleh Agung Candra Setiawan dari artikel asli "How to talk to your teen about prescription and substance abuse" karya Timothy Berman.
sumber
- Melalaikan tanggung jawab – bagi para remaja, hal ini meliputi
melalaikan pekerjaan rumahnya (Seorang pelajar diketahui selalu memiliki
nilai-nilai bagus, tapi kemudian tiba-tiba ia tidak naik kelas, tidak
pernah mengerjakan tugas rumahnya atau bahkan mengabaikan tugas-tugasnya
yang lain).
Sayangilah Paru-Paru Anda: Tips Berhenti Merokok
Para perokok bukanlah
pengidap suatu penyakit menular yang perlu dijauhi, merokok hanya lebih
dikarenakan masalah kejiwaan seseorang saja.
-
Berhentilah merokok sekarang juga, atau penyakit paru-paru akan menyerang Anda. Itu bukan sebuah ancaman tapi kenyataan.
Masih ingat dengan jelas di benak saya, hari-hari di mana saya harus mengantar kakak ibu saya untuk menjalani kemoterapi akibat kanker paru-paru yang dideritanya beberapa tahun yang lalu. Seorang pria yang saya pernah kenal tinggi besar, kini nampak kurus kering seperti tinggal tulang berbalut kulit, dan hanya dengan bantuan kursi roda semua aktifitas sehari-harinya dijalani.
Semua berawal sekitar kurang lebih 7 tahun sebelumnya, diagnosa dokter menyimpulkan bahwa saudara ibu saya menderita kanker paru-paru ganas. Berbagai cara pengobatan baik medis hingga alternatif telah kami usahakan demi menghilangkan kanker yang mengerogoti paru-parunya secara perlahan, namun tak satu pun yang membuahkan hasil. Semua usaha nampak sia-sia, hingga akhirnya kakak ibu saya menyerah dia tidak mampu bertahan lagi dan meninggal dunia pada usia yang masih cukup muda 50 tahun. Dari hasil foto rontgen paru-parunya, diketahui fungsi paru-parunya hanya sisa sekitar 10% dengan kondisi paru-paru sebelah kanan sudah tidak berfungsi sama sekali.
Saya pribadi bukanlah perokok dan sama sekali tidak pernah merokok, jadi tidak tahu alasan mengapa orang-orang begitu sangat menikmati rokok. Padahal, mereka dengan sadar mengetahui bahwa rokok dapat mengancam keselamatan jiwanya. Dari pengalaman yang saya pernah alami dengan saudara ibu saya, semakin menguatkan diri saya untuk benar-benar menjauhi rokok. Asap rokok yang dihasilkan sangatlah beracun dan bukan untuk dihisap oleh paru-paru kita. Melalui tulisan ini saya menghimbau setiap orang perokok untuk berhenti merokok sesegera mungkin, sebelum semuanya terlambat dan hanya bisa menyesali diri sewaktu penyakit parah telah hinggap di tubuh Anda. Saya menyadari bahwa tidaklah mudah bagi pencandu rokok untuk berhenti secara mendadak, apalagi jika lingkungan di mana Anda tinggal dan bekerja tidak mendukung keinginan Anda untuk berhenti merokok.
Dikutip dari sebuah majalah kesehatan yang saya baca, semoga tips-tips berikut dapat membantu melepaskan Anda dari kebiasaan merokok yang telah menjerat Anda selama ini:
1. Perkuat alasan mengapa Anda ingin berhenti merokok
Perkuat alasan kepada diri Anda sebelum memutuskan untuk berhenti merokok. Alasan "tidak baik bagi kesehatan" saja bukanlah hal yang cukup. Untuk meningkatkan motivasi, Anda memerlukan alasan yang lebih kuat dan masuk akal bagi diri Anda sendiri. Alasan-alasan seperti : menghindari keluarga dari asap rokok, ingin terlihat lebih muda, menjaga penampilan atau menghindari kanker paru-paru dapat menjadi jawaban dari tujuan Anda tersebut.
2. Mintalah dukungan keluarga, teman atau lingkungan sekitar Anda
Beritahu keluarga, teman atau lingkungan sekitar saat Anda sedang menjalani proses berhenti merokok. Tindakan ini dapat memberikan perubahan berarti bagi Anda. Berbicara dengan kelompok atau terapis mampu membantu Anda mengidentifikasi strategi dan tindakan Anda untuk berhenti. Gabungkan terapi dengan obat-obatan yang mampu meningkatkan niat Anda untuk berhenti merokok.
3. Melakukan terapi
Membuang rokok dan menyatakan Anda telah berhenti total memanglah tidak semudah yang Anda bayangkan. 95% orang yang mencoba untuk berhenti merokok tanpa terapi akan kembali menyentuh rokok. Mereka berdalih dengan alasan nikotin pada rokok yang menyebabkan ketergantungan. Otak menjadi terbiasa dengan nikotin dan sangat membutuhkannya.
4. Berolahraga
Aktifitas fisik dapat membantu Anda mengurangi candu nikotin. Ketika rokok 'memanggil' Anda, segera siapkan sepatu olahraga di dekat Anda. Olahraga ringan seperti berjalan bersama binatang peliharaan juga dapat membantu Anda. Kalori berlebih yang Anda buang juga dapat menangkal penambahan berat badan saat Anda berhenti merokok. Hiruplah dalam-dalam udara segar di pagi hari sewaktu Anda berolahraga, nimatilah kesegarannya itu dapat membersihkan paru-paru Anda dari sisa-sisa asap rokok yang mengendap selama ini.
5. Konsumsi buah-buahan dan sayuran
Jangan melakukan diet saat Anda sedang proses menghentikan kebiasaan merokok, tapi berfokuslah pada makanan sehat berupa sayuran, buah-buahan serta makanan rendah kalori lainnya. Penelitian oleh Duke University mengatakan bahwa makanan tersebut mampu menjadikan rokok terasa buruk.
6. Mintalah obat dokter
Konsultasikan dengan dokter Anda dan tanyakan kepada mereka tentang resep obat apa yang harus Anda konsumsi. Saat ini terdapat pil yang mampu mengurangi rasa lapar yang mempengaruhi zat kimia dalam otak. Obat tersebut juga menjadikan rokok sebagai aktivitas yang kurang memuaskan, serta membantu mengurangi gejala depresi atau sulit berkonsentrasi.
Para perokok bukanlah pengidap suatu penyakit menular yang perlu dijauhi, merokok hanya lebih dikarenakan masalah kejiwaan seseorang saja. Para pecandu rokok sangat memerlukan dorongan serta motivasi dari dalam dan luar dirinya agar bisa berhenti secara total. Semoga Anda para perokok saat ini dapat bijaksana dalam menyikapi kebiasaan Anda, sayangilah tubuh Anda agar selalu tetap sehat. Mintalah bantuan kepada Tuhan, agar Anda dapat tetap kuat menahan godaan untuk kembali merokok.
Penulis: Agung Candra Setiawan
sumber
6 Asas / Prinsip yang Dapat Membantu Kita Agar Lebih Mampu Menanggapi Hal-Hal Buruk Secara Positif
Dalam merespon tindakan
buruk orang lain, kita tidak perlu membiarkan kebebasan kita menjadi
tunduk atau dikendalikan oleh perlakuan buruk tersebut.
-
Kita hidup di dunia yang beraneka warna. Sehari-hari,
kita bertemu dengan orang-orang dengan berbagai rupa dan karakter. Dalam
pergaulan antar sesama, kita mungkin bertemu dengan orang yang
menimbulkan rasa sebal, amarah, atau bahkan menyakiti atau merendahkan
kita. Bereaksi secara baik terhadap hal-hal buruk di sekitar kita adalah
suatu tantangan emosi yang sulit. Akan tetapi dengan mengenali
asas-asas yang terkait dengan hakikat kebaikan, juga pola serta pengaruh
pikiran terhadap tindakan manusia, tantangan semacam ini dapat
diminimalkan.
Berikut ini adalah enam asas yang dapat membantu kita agar lebih mampu menanggapi hal-hal buruk secara positif:
Keistimewaan manusia
Satu keistimewaan utama yang mencirikan manusia sebagai makhluk termulia dari semua ciptaan ialah kemampuannya untuk menyadari dan mengendalikan alam pikirannya. Ya, alam pikiran yang merupakan medan bagi berprosesnya nalar, logika, dan rasa. Semua proses yang berlangsung di alam pikiran ini secara umum disebut akal budi. Dari pikiran muncul gagasan atau ide yang menjadi stimulan bagi tindakan.
Kesadaran akan proses ini memungkinkan kita untuk bertingkah laku dan berbuat sesuatu, bukan hanya oleh dorongan intuisi saja, melainkan melalui proses pertimbangan dan alasan. Hal ini menjadikan kita sebagai individu yang utuh dan memiliki kebebasan untuk memilih serta mengendalikan kehendak juga tindakan kita secara independen; termasuk tindakan yang merupakan respons terhadap hal-hal dari luar diri kita.
Kodrat pertentangan
Oleh kearifan tak terpahami dari Sang Mahapencipta, alam semesta kita telah diciptakan dalam satu alam dengan dua kodrat yang saling bertentangan. Pertentangan kodrati ini terwujud dalam banyak hal seperti kehidupan bertentangan dengan kematian; kebaikan bertentangan dengan kejahatan; kebahagiaan bertentangan dengan kesengsaraan; kasih sayang bertentangan dengan kebencian; serta banyak hal bertentangan lainnya.
Penghayatan yang mendalam mengenai kodrat pertentangan ini akan membawa kita pada kearifan yang lebih mulia, yakni pemahaman bahwa keberadaan dari pertentangan kodrati ini sebenarnya adalah bagian dan penunjang keberadaan kita. Secara perlahan-lahan, kita akan memahami bahwa sebuah dampak, misalnya kebaikan, sesungguhnya hanya dapat dinyatakan dan dikuatkan oleh hal-hal yang bertentangan dengannya.
Untuk memahami konsep ini, mari kita andaikan bahwa hari-hari kita secara terus-menerus hanya diisi oleh siang saja tanpa pernah ada malam, apa yang akan terjadi? Yang terjadi ialah, selamanya kita tidak akan pernah tahu bahwa itu adalah siang. Bahkan konsep tentang hari dan perputaran waktu pun mungkin tidak akan pernah terwujud dalam benak kita. Ketiadaan malam menghalangi hadirnya pengertian tentang adanya siang. Kita dapat mengetahui tentang “siang hari” hanya karena adanya malam.
Demikian pula halnya dengan kebaikan, kebaikan hanya dapat dinyatakan oleh adanya kejahatan. Menihilkan kejahatan secara permanen akan menghilangkan makna dan nilai dari kebaikan itu sendiri. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengagungkan kebaikan ialah menghindari dan tidak berbuat kejahatan. Kita tidak berkuasa untuk meniadakannya.
Kebebasan untuk memilih
Di dalam kodrat pertentangan ini,kita sebagai manusia telah diberkahi dengan kebebasan untuk memilih perbuatan kita. Namun kita harus membangun kendali yang kuat dan besar atas semua kehendak yang mendorong tindakan kita. Dalam upaya kita agar tetap berada dalam wilayah kebaikan, kita harus menggunakan kebebasan kita dan juga kendali tersebut secara bijaksana.
Dalam merespons tindakan buruk orang lain, kita tidak perlu membiarkan kebebasan kita menjadi tunduk atau dikendalikan oleh perlakuan buruk tersebut. Kita tidak lemah; sesungguhnya terdapat potensi besar dalam diri kita untuk mencapai tingkat kematangan pribadi yang tinggi seperti ini. Yang kita perlukan adalah mengenali potensi itu, melatihnya, serta membiasakan diri untuk menggunakannya. Ingatlah bahwa kita masing-masing adalah individu yang utuh dan independen.
Kekuatan nurani
Selain itu, kita juga telah dibekali dengan kemampuan secara nurani untuk mengenali hal-hal yang baik dan yang jahat. Kebebasan memilih dan kemampuan nurani kita untuk membedakan antara hal yang baik dan yang jahat, bila digunakan secara tepat, memungkinkan kita untuk tetap berada dalam ranah kebaikan terlepas dari buruknya situasi di luar diri kita.
Cara menempatkan diri
Ada dua posisi yang dapat kita pilih dalam menanggapi perlakuan orang lain terhadap diri kita yaitu:
Pertama, posisi yang menempatkan diri kita sebagai pribadi yang sepenuhnya berkuasa untuk mengendalikan tanggapan kita atas perlakuan orang lain. Pada posisi ini kita memiliki keleluasaan yang besar untuk memaafkan dan memaklumi ketidaksempurnaan orang lain. Posisi ini adalah landasan bagi kebesaran jiwa.
Sebaliknya, posisi kedua adalah posisi yang menempatkan diri kita sebagai korban dari perlakuan orang lain. Pada posisi ini kita menampilkan diri sebagai pribadi lemah dan secara tidak sadar pada saat yang sama kita mengerdilkan kemampuan dan kebebasan kita untuk memilih. Kita lebih berfokus pada penderitaan kita sebagai akibat dari ulah orang lain. Pada posisi inilah dendam dan kebencian berakar.
Memetik pelajaran berharga
Bila kita mampu menempatkan diri dengan baik, pengalaman buruk tidak selamanya buruk. Selalu ada nilai berharga yang dapat kita petik darinya. Sebagai contoh, dari kepura-puraan kita belajar tentang nilai ketulusan. Kita akan mengetahui bahwa ada perbedaan yang jelas antara upaya yang bertujuan hanya sekadar untuk menyenangkan dengan perbuatan baik yang tulus. Meskipun kadang-kadang kita harus merasa tersakiti terlebih dahulu sampai kita mengenalinya, jangan memberi ruang bagi kebencian bila berhadapan dengan kondisi yang demikian, karena hal itu hanya akan menghancurkan diri kita sendiri beserta pengetahuan berharga yang telah kita peroleh.
Dari pengalaman semacam itu kita dapat membangun komitmen dan keyakinan dalam diri kita bahwa bila kita jujur pada diri sendiri, kita tidak punya banyak waktu untuk berbuat sesuatu bagi orang lain selain mengasihi dan memperlakukan mereka sebagai manusia yang utuh.
Bukankah ini jauh lebih baik daripada sekadar berfokus pada rasa sakit hati atau ketersinggungan seandainya kita hanya menempatkan diri sebagai korban dari tindakan orang lain?
Keluhuran budi dan kebajikan dapat terbentuk dari pengalaman buruk. Yang menjadi penentu adalah cara kita menanganinya. Cermatilah hal-hal yang baik dari setiap hal buruk di sekitar Anda. Untuk hal buruk yang menimpa Anda, tanggapilah secara positif. Dengan sikap yang positif, kita dapat membuat kehidupan kita di dunia ini menjadi lebih indah.
Penulis: Setiaman Zebua
Sumber:
Subscribe to:
Posts (Atom)