Memiliki keterbukaan dan
komunikasi yang jujur menunjukkan sebuah sudut pandang bahwa kita
bersedia untuk mendengar tentang apa yang sedang dihadapi para remaja
saat ini.
-
Tanggung jawab kita adalah untuk melindungi anak-anak kita dari segala sesuatu yang merusak.
Pada tahun 2010 lembaga penelitian pemantau masa depan menyatakan, ”narkoba, alkohol, ganja dan rokok adalah barang-barang berbahaya yang sering disalahgunakan oleh anak-anak usia 12 tahun.” Antara usia SMA, 54 persen menyatakan bahwa obat-obatan jenis opioid (seperti golongan Vicodin) sangat mudah untuk diperoleh. Sebagai orangtua, kita perlu untuk berhati-hati dengan jenis resep obat-obatan yang kita miliki dan jenis resep obat-obatan yang anak-anak kita miliki. (Lihat fakta tentang resep obat-obatan tersebut). Kita juga perlu berhati-hati apa yang mungkin terjadi jika resep obat-obatan tersebut disalahgunakan, bagaimana mendukung para remaja mengatasi kecanduan dan apa yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri dalam memahami ciri-ciri kecanduan.
Memahami kecanduan secara umum
Bilamana seseorang disebut pecandu, terjadi ketika mereka tidak lagi memiliki kemampuan kontrol diri dan telah mengembangkan sebuah “keinginan” dan “selera” pada salah satu zat tertentu. Dalam arti, mereka telah mengembangkan ketergantungan pada zat tersebut. Tanpanya, mereka akan mengalami gejala mengasingkan diri dari masyarakat dan lingkungan sekitar.
Mengembangkan “selera” pada salah satu zat tertentu ini muncul dalam dua bentuk: toleransi dan pengasingan diri. Toleransi berkembang ketika otak dan kondisi fisik membuat penyesuaian terhadap jumlah zat yang dikonsumsi. Sebagai contoh, seseorang mungkin merasa seperti “bersemangat” atau “terbang tinggi” setelah meminum dua gelas bir sampai tubuh mereka membangun antibodi sehingga tubuhnya kebal terhadap alkohol. Akhirnya, mereka terpaksa memperbanyak jumlah alkohol yang harus dikonsumsi agar bisa kembali merasakan sensasi yang sama. Pengasingan diri, seperti yang telah disebutkan tadi, muncul ketika tubuh tidak mendapat zat tertentu untuk sementara waktu dan perilaku orang tersebut, respon fisik dan kesadaran emosinya menunjukkan dia membutuhkan zat tersebut agar tetap bisa melakukan aktifitasnya.
Oleh karena itu, para orang tua harus membiasakan diri memahami bagaimana proses kecanduan bekerja dan mengetahui kapan ada tanda-tanda potensial kecanduan:
- Melalaikan tanggung jawab – bagi para remaja, hal ini meliputi
melalaikan pekerjaan rumahnya (Seorang pelajar diketahui selalu memiliki
nilai-nilai bagus, tapi kemudian tiba-tiba ia tidak naik kelas, tidak
pernah mengerjakan tugas rumahnya atau bahkan mengabaikan tugas-tugasnya
yang lain).
- Suka mengambil resiko yang tidak perlu selagi “sakaw” atau “mabuk”
- Melanggar hukum
- Bermasalah dalam hubungan keluarga dan teman
Apa yang harus dilakukan ketika seseorang diketahui menyalahgunakan obat-obatan berbahaya dan kecanduan.
Para orang tua hendaknya jangan menggunakan “kasih yang tegas.” Para pencandu tidak perlu dikucilkan, melainkan hendaknya diberi pelukan, pengertian, dan dukungan agar bisa kembali pulih sepenuhnya. Hal ini berlaku bagi para orang tua yang memiliki anak remaja yang kecanduan terhadap obat-obatan berbahaya. Ini berarti kita tidak boleh mengasingkan diri dalam penyangkalan, tapi menghadapinya dengan kasih tanpa syarat. Kepedulian, kasih sayang, belas kasihan dan perasaan simpati terhadap anak remaja Anda bisa membantu mereka mengenali kecanduan. Bersama-sama, para orang tua dan para remaja bisa mencari bantuan konseling untuk mengatasi kecanduan dan memperoleh kesembuhan sepenuhnya. Kenyataannya, pada artikel Penyalahgunaan obat dan kecanduan – Tanda-tanda, gejala-gejala, dan pertolongan terhadap masalah obat-obatan dan penyalahgunaan zat, ada lima hal penting para orang tua bisa lakukan:
Tetapkan peraturan dan konsekuensi
Para remaja perlu memahami jika ketahuan menggunakan obat-obatan berbahaya pastilah ada konsekuensinya. Jangan pernah membuat ancaman palsu atau membuat peraturan yang tidak bisa diterapkan. Pastikan pasangan anda setuju dengan peraturan tersebut dan siap untuk menerapkannya.
Pantau kegiatan anak-anak remaja anda
Ketahui ke mana dan dengan siapa mereka pergi. Penting juga untuk secara berkala memeriksa tempat-tempat yang memiliki potensi untuk dipakai sebagai tempat menyembunyikan obat-obatan – sebagai contoh di tas ransel, di sela-sela buku, di kotak DVD atau kotak make up. Jelaskan kepada mereka bahwa kurangnya privasi adalah konsekuensi jika ketahuan terbukti menggunakan obat-obatan.
Doronglah mereka agar tertarik pada kegiatan sosial
Bantu para remaja agar menyukai kegiatan dan hobi yang sehat, seperti dalam team olahraga dan kegiatan ekstrakulikuler.
Berbicaralah dengan anak anda tentang masalah pemicunya
Menggunakan obat-obatan bisa disebabkan oleh masalah lain. Apakah anak anda sedang menghadapi kesulitan akan sesuatu? Apakah ada perubahan besar yang terjadi akibat dari perpindahan rumah atau perceraian, yang bisa menyebabkan stress?
Mintalah bantuan
Para remaja seringkali memberontak melawan orang tua mereka tetapi jika mereka mendengar informasi yang sama dari pihak lain yang berwenang, mereka mungkin bersedia untuk mendengarkan. Cobalah minta bantuan pelatih olahraga, dokter keluarga, terapis, atau dari penasihat tentang narkoba.
Jadilah proaktif, carilah informasi dan jadilah terdidik
Para orang tua haruslah waspada tentang bahaya yang mengancam para remaja. Percayalah kita memiliki permasalahan yang sama ketika seusia mereka. Namun, bagaimana cara mereka menghadapinya dan konteks di mana mereka menghadapinya berbeda. Orang tua perlu mengenal jenis obat-obatan yang bisa disalahgunakan. Mendidik diri kita mengenai ciri-ciri dari kecanduan dan bagaimana cara berbicara kepada para remaja kita tentang kecanduan dan penyalahgunaan obat-obatan adalah kunci bagi kesembuhan mereka.
Selain itu, kita juga harus terbuka kepada para remaja tentang siapa saja teman-teman mereka dan bersedia untuk membantu mereka memahami bagaimana mengatasi kecanduan sehingga mereka juga bisa membantu teman-teman yang mencari pertolongan seandainya ada yang kecanduan. Komunikasi yang terbuka dan jujur menunjukkan sudut pandang bahwa kita bersedia mendengarkan tentang apa yang sedang dihadapi para remaja saat ini.
Lingkup pencegahan dan informasi yang mendidik tentang narkoba menjadi lebih jelas. Bagian dari tanggung jawab kita adalah untuk melindungi anak-anak kita dari hal-hal yang bisa merusak – ini meliputi kecanduan dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya. Tanpa mengakui dan secara terbuka membahas masalah ini dengan para remaja, kita membiarkan mereka mudah terjerumus dan terbelenggu dalam kecanduan. Sekali mereka terperosok ke dalamnya, diperlukan waktu yang lama untuk bisa memulihkannya.
Diterjemahkan dan diadaptasi oleh Agung Candra Setiawan dari artikel asli "How to talk to your teen about prescription and substance abuse" karya Timothy Berman.
sumber
- Melalaikan tanggung jawab – bagi para remaja, hal ini meliputi
melalaikan pekerjaan rumahnya (Seorang pelajar diketahui selalu memiliki
nilai-nilai bagus, tapi kemudian tiba-tiba ia tidak naik kelas, tidak
pernah mengerjakan tugas rumahnya atau bahkan mengabaikan tugas-tugasnya
yang lain).
No comments:
Post a Comment