Salah satu contoh hewan kelompok mamalia adalah Platypus (Ornithorhynchus anatinus)
yang dikenal dengan ‘hewan berparuh bebek’. Mamalia asli Australia ini
unik karena bereproduksi secara ovipar (bertelur) tetapi dia menyusui
anaknya. Bertelur adalah salah satu ciri Aves (burung), sedang menyusui
adalah salah satu ciri Mamalia. Itu sebabnya Platypus dianggap hewan
peralihan dari Aves ke Mamalia.
Hewan berparuh bebek : bertelur tetapi menyusui
Ketika bertelur perilaku Platypus mirip dengan
unggas. Ia mengeluarkan telornya pada sebuah tempat di sarangnya,
kemudian akan dierami. Pada waktunya ketika telur menetas, sang Platypus
junior akan keluar dari cangkang, lantas sang induk akan segera
menyusui sang buah hati.
Inilah si Platypus (hewan berparuh bebek), yang dianggap hewan peralihan dari burung ke mamalia.
Sedang menyusui
Sesungguhnya dulu Platypus juga terdapat di Argentina
serta wilayah Amerika Selatan. Ini terbukti dengan ditemukannya fosil
mereka di kawasan tersebut. Sayangnya, Platypus mengalami kepunahan di
beberapa tempat. Kini mereka hanya terdapat di Australia, terutama
Tasmania, Victoria, New South Wales dan Queensland. Di lokasi tersebut
pun populasi mereka kian berkurang. Pemerintah Australia kini tengah
gencar melakukan program konservasi hewan kebanggaannya itu.
Platypus berbulu tebal berwarna hitam atau
kecoklatan, dan tetap kering walau sudah terendam dalam air. Mereka
adalah penyelam yang handal yang mampu bertahan di bawah air hingga 14
menit lamanya karena mampu menurunan detak jantungnya secara dramatis.
Di bawah air inilah Platypus biasa mencari mangsa berupa ikan-ikan
kecil, telur ikan, katak, dan sebagainya, dan biasa dilakukan pada malam
hari.
Hewan ini memiliki elektroreseptor yang berada di
dalam paruhnya. Indera ini membantu mendeteksi gerakan atau medan
elektris yang dihasilkan hewan air lain. Paruh yang fleksibel seperti
karet ini juga mengandung berbagai sensor lain yang mampu mendeteksi
keberaaan mangsa.
Platypus adalah perenang yang andal. Keempat kakinya
sangat gesit ketika berada di dalam air. Di darat, ia berjalan seperti
cicak atau hewan melata. Bila ada ancaman predator, mereka akan segera
masuk ke dalam air. Ekornya mirip ekor ikan membantu mereka berenang
dengan cepat. Satu keanehan yang lain adalah platypus jantan dapat
menyalurkan racun dari sejumlah bagian di tungkai kakinya. Jadi
berbahaya juga.
No comments:
Post a Comment