Dari Tangerang aku, mama, dan abangku naik KRL ke Stasiun Tanah Abang. Kereta tidak langsung ke Tanah Abang, tapi transit dulu di Stasiun Duri, disambung kereta yg datang dari arah Jatinegara ke Stasiun Tanah Abang. Sebelum meluar stasiun aku sempatlan dulu melihat daftar keberangkatan kereta ke arah Duri agar mudah nanti pulangnya. Ternyata kereta. Yang balik ke St. Duri sangat banyak. Setiap jamnya paling sedikit 2x.
Setelah kami keluar, kami berjalan kaki saja ke psr dengan mengambil jalan lurus kearah disisi kiri tangga keluar st. Tanah abang. Lurus terus diantara gang-gang para pedagang yang sempit hingga ada belokan kekiri lalu tanya-tanya arah Blok A. Sebenarnya Psr. Tanah abang sudah kelihatan dari dalam stasiun karena jarakn yang dekat. Aku berfikir untuk ke Blok. A dahulu. Aku tanya mama, mau beli apa. Mama maunya beli Taplak Meja. Setelah lama keliling dan tanya sana sini akhirnya kami menemukan sebuah toko bernama "Dustin Collection". Setelah mama deal dengan beerapa item kami keliling lagi untuk mencari baju kebaya buat kakak iparku untuk acara pesta suatu saat. Dan ternyata kami baru tau "Dustin Collection" di Blok. A Lt. B1 Los A. ternyata punya 2 toko lainnya. Dan mungkin masih ada yg lainnya. Mama akhirnya berhenti di fashion textile di Blok B lt. B2 Los B. dan kebaya dan selendangnya digondol setelah deal dengan pemiliknya yang orang india.
Setelah itu kami pulang dengan membawa barang yang lumayan banyak karna belanja hampir 3 jt. Barang dibagi ke plastik menjadi 3 bagian. 1 bagian agak ringan buat mama. Sisanya aku dan abangku. Ada sedikit kesalahan ketika kembali ke stasiun, dimana kami mengambil jalur dari jalan yang dilewati angkot dan mobil pribadi. Selain jalan itu sangat macet pada jam 4 sore juga jarak tempuh ke stasiun lebih jauh ketimbang yang pertama. Jadi seharusnya kami kembali lewat jalan waktu datang tadi. Serelah berjuang melawan macet nya jalan raya, kamipun sampai d stasiun. Karcis KRL yg kami beli seharga Rp 7500 sama seperti dari tangerang, namun berbeda tiketnya. Kalau dari tangerang diberi tiket mirip ATM, kalau dari tanah abang cuma kertas kecil sepotong. Enaknya perubahan sekarang di stasiun KA lokal jakarta adalah Kamar mandi didalam stasiun sudah bisa dipergunakan dengan gratis, tidak ada lagi para pedagang di dalam stasiun. Tidak ada lagi pedagang asongan. Selama perjalanan di tiap2 stasiun KRL jakarta pada saat ini dipenuhi puing2 bekas penggusuran. Dan itu sangat membuat nyaman kita sebagai penumpang. Sesampai di Duri, kami lanjutkan perjalanan ke Tangerang. Setelah makan mi pangsit medan yang enak di belakang toserba Subur, abangku yang bawa motor dan dititip di parkiran Stasiun KA, berangkat sendiri dengan beberapa barang bawaan. Lalu aku dan mana membawa beberapa barang yang tersisa dengan naik angkot 03 jurusan kotabumi. Kami sempat salah angkot. Sama-sama angkot no. 03 tapi kalau diperhatikan dengan teliti ada tulisan kecil R dan A di atas bawah nomornya. Dan itu arah ke serpong. Bah untung saya tanya cepat2, karna belum jauh. Akhirnya kita menmukan dan naik angkot yang kami cari. Setelah sampai di rumah abangku barulah lega dan puas perasaan. Ditanbah lihat mamaku senangnya bukan main, karena dia sudah lama ingin ke Psr. Tanah Abang ingin berbelanja buat dagangannya. Tanpak dia terlihat lebih muda dari sebelumnya..
Semangat mom...
No comments:
Post a Comment