Sebelum ia mempublikasikan karyanya, Einstein menulis sepucuk surat yang tulus dan penuh perhatian kepada putera sulungnya yang berusia sebelas tahun, bernama Hans Albert, yang tinggal bersama ibu dan adiknya, Eduard "Tete" Einstein, di Vienna, Austria.
Seperti biasanya pada korespondensi yang ditulis Einstein, suratnya selalu penuh dengan kalimat yang bijaksana dan kebapakan. Surat untuk Hans Albert, puteranya tersebut, berbicara tentang sesuatu yang sebaiknya dilakukan setiap orang, yaitu bagaimana cara belajar yang baik.
Berikut ini surat Albert Einstein yang saya terjemahkan dengan bebas dari sumber aslinya:
Sayangku Albert, (maksud Einstein adalah Albert anaknya, Penulis)Tahukah Anda, mana penekanan cara belajar yang baik menurut Oom Albert Einstein?
Kemarin Ayah telah menerima suratmu dan Ayah sangat senang. Ayah sempat takut kalau-kalau kamu tidak menulis surat lagi untuk Ayah.
Kau pernah berkata saat Ayah berada di Zurich, bahwa adalah sesuatu yang aneh mengapa Ayah harus pergi ke Zurich. Namun, Ayah pikir lebih baik jika kita selalu bersama meskipun berada di tempat yang berbeda, dimana tidak seorang pun akan mengganggu ketenangan kita.
Ayah juga selalu menghabiskan waktu bersamamu selama sebulan penuh setiap tahunnya, agar kamu tahu bahwa kamu memiliki seorang ayah yang sangat menyayangimu. Kamu juga bisa belajar banyak hal baik dari Ayah, yang tidak akan kau peroleh dari orang lain.
Apa yang Ayah berusaha capai melalui kerja keras bukan hanya agar bermanfaat untuk banyak orang, tetapi terutama supaya juga bermanfaat untuk anak-anak Ayah sendiri. Hari ini Ayah telah menyelesaikan salah satu karya yang paling indah dalam hidup Ayah. Nanti kalau kamu sudah besar, Ayah akan jelaskan tentang hal itu.
Ayah juga sangat senang kamu bisa menikmati saat belajar bermain piano. Belajar bermain piano dan belajar bertukang menurut Ayah sangat bagus dan cocok buatmu, bahkan lebih bagus daripada saat sekolah, karena itu adalah kegiatan yang cocok untuk anak muda sepertimu.
Begitulah seharusnya cara belajar, yaitu ketika kamu menikmati saat melakukan sesuatu sehingga tidak sadar bahwa waktu telah berlalu. Ayah bahkan kadang begitu sibuk dengan pekerjaan hingga lupa untuk makan siang…
Cium sayang buat kamu dan Tete
Papa.
Salam buat Mama.
Silahkan berkomentar.
sumber
No comments:
Post a Comment