Tapi, dalam beberapa adat, mahar memang mau tak mau harus ditebus dengan mahal, Sinamot misalnya. Ya, tradisi mahar Batak ini mematok harga yang tinggi kepada si pria. Apalagi jika si wanitanya memiliki kriteria-kriteria khusus. Makanya, tak heran kalau ada ungkapan yang mengatakan Sinamot bisa bikin pria langsung jatuh miskin. Tapi tentu saja ini ungkapan yang melebih-lebihkan.
Lalu bagaimana Tentang Sinamot itu sendiri? Seberapa besar sih harganya, lalu kenapa harus ada Sinamot dalam pernikahan orang Batak? Hal-hal tersebut akan kamu ketahui lewat ulasan berikut.
1. | Sinamot Adalah Bukti Kesungguhan Pria |
Keberadaan Sinamot hukumnya adalah wajib. Tak hanya sebagai syarat sah nikah, tapi juga perlambangan perjuangan. Di Batak takkan ada seorang bapak pun yang rela anaknya diboyong tanpa realisasi berupa Sinamot oleh seorang pria. Sinamot jadi bukti nyata yang paling kelihatan, terutama kepada keluarga besar, tentang kesungguhan pria. Makanya, begitu Sinamot rampung diberikan, keluarga pun akan merasa lega dan puas. Ini jadi indikasi jika si wanita mendapatkan pria yang baik dan mau berjuang untuknya.
2. | Sinamot Ditentukan Oleh Kedua Belah Pihak |
Entah bagaimana mekanisme tawar menawar Sinamot ini. Yang jelas pasti ada tarik ulur harga di situ. Pihak si wanita menawarkan harga, kemudian akan ditawar oleh pihak pria. Begitu terus sampai terjadi kesepakatan di antara keduanya setelah mempertimbangkan banyak hal. Dalam diskusi Sinamot ini juga bisa terlihat bagaimana besarnya perjuangan si pria. Kalau ia menawar terlalu murah padahal mampu, kemungkinan besar restu mertua akan sulit turun.
3. | Patokan Harga Sinamot yang Bikin Pusing |
Tak hanya status dari si wanita, harga Sinamot juga bisa dipengaruhi oleh keluarganya. Makin terpandang, maka Sinamot pun membumbung. Tak hanya itu, Sinamot juga masih bisa dipengaruhi harganya dari kesan masyarakat kepada si wanita. Makin baik dikenalnya, biasanya makin mahal maharnya. Dari sini akhirnya kita tahu kenapa pria-pria batak begitu keukeuh ingin kaya, karena mahar nikahnya saja semahal ini.
4. | Sinamot Tak Selalu Mahal |
Misalnya, ternyata si mempelai pria ternyata tak begitu kaya begitu pula dengan si wanita. Maka kemudian disepakati kalau Sinamot yang diberikan kecil. Hal seperti ini juga terjadi dan sudah dianggap sebagai perjuangan besar si pria mengingat kondisi finansialnya yang juga biasa-biasa.
5. | Sinamot, Tameng Perceraian Efektif Orang Batak |
Alasannya sendiri ya jelas karena harga Sinamot yang sangat mahal. Bayangkan saja uang puluhan juta yang diperoleh dengan susah payah jadi tak punya nilai gara-gara perceraian. Perjuangan untuk menikah itu susah, makanya orang-orang Batak berpikir ribuan kali untuk melayangkan talak. Di samping itu, perceraian akan juga memengaruhi hubungan dari keluarga besar. Inilah alasan kenapa laki-laki itu harus bekerja dan kaya. Pasalnya, jika tidak demikian mereka bakal jomblo selamanya. Apalagi Sinamot makin tinggi saja harganya, kalau kata meme-meme di internet. Terlepas dari ini, Sinamot adalah bukti nyata dari kesungguhan pria. Makanya, semakin mahal sang pria bakal makin membuat keluarga terutama ayah dan ibu si mempelai makin yakin. Salut dengan pria-pria Batak!
sumber : http://log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL3d3dy5ib29tYmFzdGlzLmNvbS9mYWt0YS11bmlrLXNpbmFtb3QvNzYyNDg=
No comments:
Post a Comment