Setelah melewati zaman barter, perjalanan uang menemani kita sebagai manusia dalam menciptakan peradaban di dunia.
Ada berbagai alat yang pernah digunakan sebagai uang, misalnya garam, kerang, ranting pohon, sampai ke logam, dan tentu saja kertas, dan yang terakhir angka digital di komputer.
Satu hal yang diketahui oleh sekelompok kecil manusia yang sangat kaya, yaitu mereka bisa memiliki semua uang di dunia dengan mengambil alih hak penciptaan uang, dan mengenakan bunga atas uang yang mereka ciptakan.
Puluhan abad ini, berbagai kerajaan telah ditaklukkan dari dalam maupun luar, dan berbagai negara telah dihancurkan demi memperebutkan hak atas penciptaan uang di negara tersebut, sejak zaman Babylonia sampai sekarang.
"Izinkan saya mengambil lebih banyak daripada yang saya berikan, dan saya tidak peduli siapa yang membuat hukumnya." Inilah satu-satunya peraturan seorang bankir sejati.
Masyarakat hanya bisa mendapatkan uang ketika bank menciptakan kredit, dan atas setiap kredit yang bank ciptakan, bank juga menagih bunga atas pinjaman tersebut.
Untuk mempertahankan jumlah uang agar tetap eksis di masyarakat, selalu harus ada orang yang mengajukan pinjaman baru agar saat bunga dan atau pokok pinjaman lama dibayarkan oleh debitur sebelumnya, jumlah uang di masyarakat tersebut tidak berkurang.
Mengapa kita khawatir jumlah uang berkurang? Sebab uang di masyarakat adalah ibarat darah dalam tubuh manusia. Perdagangan dan peradaban modern tidak mungkin dilanjutkan tanpa uang dalam masyarakat. Suplai uang yang berkurang menyebabkan pengangguran, kemiskinan, dan macetnya aktifitas perdagangan.
Dan itulah pentingnya inflasi (pertambahan jumlah uang dan kredit). Dalam sistem penciptaan uang yang kita pakai sekarang, satu-satunya target moneter adalah kita harus terus menciptakan kredit, minimal kredit yang diajukan oleh masyarakat cukup untuk menggantikan pembayaran bunga dan atau pokok pinjaman lama. Dan kalau bisa menciptakan kredit lebih banyak dari pembayaran bunga / pokok, lebih baik lagi, karena pertambahan kredit yang bila diikuti dengan pertambahan produksi berarti aktifitas produksi masyarakat bertambah, yang diikuti dengan kesejahteraan (semu) yang ikut bertambah, dan tentu saja juga berarti bank bisa menciptakan lebih banyak lagi aset untuk diri mereka, dan demikian lebih banyak lagi penerimaan dalam bentuk bunga di kemudian hari. Inflate or die, my dear..
* Mengapa disebut kesejahteraan semu? Karena uang yang dimiliki masyarakat pada akhirnya tetap bukan milik mereka, semuanya adalah milik bank. Ingat, banklah yang memberikan kredit kepada masyarakat, uang bukan jatuh dari pohon. Anda mungkin tidak berhutang, tetapi sumber dari uang Anda adalah seseorang, sebuah perusahaan, ataupun sebuah negara yang sebelumnya berhutang! Kalau seseorang, perusahaan, atau negara melunasi semua hutang-hutang mereka, tidak ada satu sen pun lagi uang beredar di masyarakat...
Dahulu kala, ketika bankir (waktu itu tukang emas/logam) berhasil menjadikan produksi mereka (emas/perak) sebagai uang, masyarakat menggunakan emas/perak sebagai alat tukar.. Beberapa generasi kemudian, saat jumlah logam ini tidak cukup untuk melayani kebutuhan manusia, digunakan lagi perunggu, tembaga, ataupun nikel.. Dan akhrinya karena permintaan atas uang terus meningkat, kita pun beralih ke kertas, dan sekarang uang elektronik. Tetapi satu hal yang tidak berubah, apapun yang kita gunakan sebagai bahan uang, bankir selalu meminta lebih daripada yang mereka berikan.
Disederhanakan, perjalanan uang adalah sebagai berikut:
1. Zaman barter
2. Zaman logam (emas, perak dll)
3. Kertas yang bisa ditukar dengan logam (Gold standard, misalnya saja setiap $1 kertas bisa ditukar dengan 1 oz emas)
4. Fractional Gold Standard (misalnya untuk setiap 10 lembar uang, hanya satu lembar yang perlu ada jaminan emas, jadi 1 oz emas menciptakan $10, 10 kali lipat sebelumnya)
5. Full Fiat Fractional Money System (uang kertas)
6. Full Fiat Digital Money (on the way)
Apa yang akan digunakan sebagai uang tidak masalah, selama bunga dikenakan saat penciptaan uang, suatu ketika bankir akan memiliki semua uang di masyarakat itu.
Emas pernah adalah uang, tetapi itu adalah masa lalu, kalau tidak percaya ambil koin emasmu dan cobalah membeli barang di pasar. Rupiah adalah legal tender di negara ini, dan kalau Anda mencoba memaksakan emas kepada pedagang di samping Anda sebagai uang, saya khawatir Anda akan menghabiskan sejumlah waktu di tahanan.
Apakah emas akan menjadi uang lagi di masa mendatang? Entahlah, tanyalah pada bankir, merekalah yang membuat aturan.
Pada akhirnya 99.999% manusia hanyalah penyewa uang.....
Anda ingin tahu lebih banyak skema penciptaan uang perbankan modern? Ada booklet di internet yang bisa didownload secara gratis, "Modern Money Mechanics" Ditulis oleh Bank Federal Reserve sendiri. Hard copy sudah out of print... Mungkin karena telah membocorkan terlalu banyak informasi yang tidak menguntungkan perbankan. Cobalah search di google.
sumber
Ada berbagai alat yang pernah digunakan sebagai uang, misalnya garam, kerang, ranting pohon, sampai ke logam, dan tentu saja kertas, dan yang terakhir angka digital di komputer.
Satu hal yang diketahui oleh sekelompok kecil manusia yang sangat kaya, yaitu mereka bisa memiliki semua uang di dunia dengan mengambil alih hak penciptaan uang, dan mengenakan bunga atas uang yang mereka ciptakan.
Puluhan abad ini, berbagai kerajaan telah ditaklukkan dari dalam maupun luar, dan berbagai negara telah dihancurkan demi memperebutkan hak atas penciptaan uang di negara tersebut, sejak zaman Babylonia sampai sekarang.
"Izinkan saya mengambil lebih banyak daripada yang saya berikan, dan saya tidak peduli siapa yang membuat hukumnya." Inilah satu-satunya peraturan seorang bankir sejati.
Masyarakat hanya bisa mendapatkan uang ketika bank menciptakan kredit, dan atas setiap kredit yang bank ciptakan, bank juga menagih bunga atas pinjaman tersebut.
Untuk mempertahankan jumlah uang agar tetap eksis di masyarakat, selalu harus ada orang yang mengajukan pinjaman baru agar saat bunga dan atau pokok pinjaman lama dibayarkan oleh debitur sebelumnya, jumlah uang di masyarakat tersebut tidak berkurang.
Mengapa kita khawatir jumlah uang berkurang? Sebab uang di masyarakat adalah ibarat darah dalam tubuh manusia. Perdagangan dan peradaban modern tidak mungkin dilanjutkan tanpa uang dalam masyarakat. Suplai uang yang berkurang menyebabkan pengangguran, kemiskinan, dan macetnya aktifitas perdagangan.
Dan itulah pentingnya inflasi (pertambahan jumlah uang dan kredit). Dalam sistem penciptaan uang yang kita pakai sekarang, satu-satunya target moneter adalah kita harus terus menciptakan kredit, minimal kredit yang diajukan oleh masyarakat cukup untuk menggantikan pembayaran bunga dan atau pokok pinjaman lama. Dan kalau bisa menciptakan kredit lebih banyak dari pembayaran bunga / pokok, lebih baik lagi, karena pertambahan kredit yang bila diikuti dengan pertambahan produksi berarti aktifitas produksi masyarakat bertambah, yang diikuti dengan kesejahteraan (semu) yang ikut bertambah, dan tentu saja juga berarti bank bisa menciptakan lebih banyak lagi aset untuk diri mereka, dan demikian lebih banyak lagi penerimaan dalam bentuk bunga di kemudian hari. Inflate or die, my dear..
* Mengapa disebut kesejahteraan semu? Karena uang yang dimiliki masyarakat pada akhirnya tetap bukan milik mereka, semuanya adalah milik bank. Ingat, banklah yang memberikan kredit kepada masyarakat, uang bukan jatuh dari pohon. Anda mungkin tidak berhutang, tetapi sumber dari uang Anda adalah seseorang, sebuah perusahaan, ataupun sebuah negara yang sebelumnya berhutang! Kalau seseorang, perusahaan, atau negara melunasi semua hutang-hutang mereka, tidak ada satu sen pun lagi uang beredar di masyarakat...
Dahulu kala, ketika bankir (waktu itu tukang emas/logam) berhasil menjadikan produksi mereka (emas/perak) sebagai uang, masyarakat menggunakan emas/perak sebagai alat tukar.. Beberapa generasi kemudian, saat jumlah logam ini tidak cukup untuk melayani kebutuhan manusia, digunakan lagi perunggu, tembaga, ataupun nikel.. Dan akhrinya karena permintaan atas uang terus meningkat, kita pun beralih ke kertas, dan sekarang uang elektronik. Tetapi satu hal yang tidak berubah, apapun yang kita gunakan sebagai bahan uang, bankir selalu meminta lebih daripada yang mereka berikan.
Disederhanakan, perjalanan uang adalah sebagai berikut:
1. Zaman barter
2. Zaman logam (emas, perak dll)
3. Kertas yang bisa ditukar dengan logam (Gold standard, misalnya saja setiap $1 kertas bisa ditukar dengan 1 oz emas)
4. Fractional Gold Standard (misalnya untuk setiap 10 lembar uang, hanya satu lembar yang perlu ada jaminan emas, jadi 1 oz emas menciptakan $10, 10 kali lipat sebelumnya)
5. Full Fiat Fractional Money System (uang kertas)
6. Full Fiat Digital Money (on the way)
Apa yang akan digunakan sebagai uang tidak masalah, selama bunga dikenakan saat penciptaan uang, suatu ketika bankir akan memiliki semua uang di masyarakat itu.
Emas pernah adalah uang, tetapi itu adalah masa lalu, kalau tidak percaya ambil koin emasmu dan cobalah membeli barang di pasar. Rupiah adalah legal tender di negara ini, dan kalau Anda mencoba memaksakan emas kepada pedagang di samping Anda sebagai uang, saya khawatir Anda akan menghabiskan sejumlah waktu di tahanan.
Apakah emas akan menjadi uang lagi di masa mendatang? Entahlah, tanyalah pada bankir, merekalah yang membuat aturan.
Pada akhirnya 99.999% manusia hanyalah penyewa uang.....
Anda ingin tahu lebih banyak skema penciptaan uang perbankan modern? Ada booklet di internet yang bisa didownload secara gratis, "Modern Money Mechanics" Ditulis oleh Bank Federal Reserve sendiri. Hard copy sudah out of print... Mungkin karena telah membocorkan terlalu banyak informasi yang tidak menguntungkan perbankan. Cobalah search di google.
sumber
No comments:
Post a Comment