Kita seringkali merasa terjepit di akhir bulan sementara
menunggu hari gajian di awal bulan berikutnya. Terpaksa kita ke warung
si Encek untuk berhutang beras, telur, gula, kopi, dll. Sementara tukang
daging dan ayam di pasar tidak mau lagi memberi hutang karena
keadaannya juga sulit, begitu juga tukang sayur yang lewat setiap hari
di depan rumah. Terpaksa kita makan nasi goreng, supermi dan telur dadar
berganti-ganti setiap hari. Kita kumpulkan uang receh yang ditaruh si
Umi di celengan kecilnya dengan janji akan diganti sesudah gajian.
Bagaimana menghindari keadaan seperti ini yang sering menimbulkan stres
dan sakit kepala? Di bawah ini ada beberapa saran yang bisa Anda ikuti.
-
Anggaran belanja
Inilah yang harus kita buat pertama kali setiap awal bulan. Buatlah daftar apa saja yang harus kita bayar, dari cicilan rumah, rekening listrik, telepon, uang sekolah si Umi. Sisanya kita anggarkan untuk makanan, transportasi, dan tabungan.
Persediaan makanan
Walaupun kita bisa berhutang ke warung sebelah, tetapi jika kita mempunyai persediaan makanan sendiri, kita tidak perlu berhutang, yang harus kita bayar dengan gaji bulan depan. Lebih baik kita menyimpan sedikit demi sedikit makanan kering atau kalengan, ini juga berguna untuk keadaan darurat. Usahakanlah untuk membeli beras dalam jumlah agak banyak, selain harganya lebih murah kalau tidak ada makanan kita masih bisa membuat nasi goreng. Bila harga telur agak miring, belilah banyak-banyak, kemudian rendam dalam air yang diberi banyak garam supaya menjadi telur asin. Bila kita perlu lauk kita dapat merebusnya.
Tabungan
Biarpun hanya sedikit biasakanlah untuk menabung, entah dalam bentuk uang receh di celengan si Umi atau dalam bentuk tabungan di bank. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, bila ada yang sakit atau kena PHK karena perusahaan bangkrut, kita punya persiapan.
Sumber pendapatan
Bila hanya satu orang yang bekerja di rumah tangga Anda, pasangan yang satu mungkin dapat mengambil pekerjaan paruh waktu yang dapat dikerjakannya di rumah. Tidak menjadi soal apakah yang tinggal di rumah ayah atau ibu, yang penting anak-anak tidak merasa terlantar. Bila ibu tinggal di rumah, mungkin dia dapat mengerjakan jahitan baju atau terjemahan di rumah. Demikian pula bila ayah yang di rumah, dia dapat membuat papan reklame atau menggambar blue print bangunan. Itulah yang dilakukan suami saya sejak kami menikah, saya bekerja tetap di kantor sedangkan suami membuat gambar komik, rumah, apa saja yang berkenaan dengan graphic art. Kebetulan dia tangkas dalam mengurus anak-anak dan handal dalam memasak. Tidak ada dua akun dalam rumah tangga kami, apa yang saya dapat adalah milik dia, apa yang dia dapat adalah milik saya juga. Dengan demikian lebih mudah mengatur keuangan kami.
Berkebun
Kita beruntung memiliki negeri yang tanahnya subur. Kita dapat menancapkan sepotong singkong dan mengharapkannya tumbuh asalkan kita rajin menyiramnya di musim kering. Bila ada sedikit tanah di depan atau di belakang rumah, tanamlah pohon buah atau sayur. Manfaatkan hasilnya untuk menambah nutrisi keluarga. Dengan demikian kita dapat menghemat uang belanja makanan.
Penulis: Irma Shalimar
sumber
No comments:
Post a Comment